Pemerintah dorong perguruan tinggi fasilitasi mahasiswa berwirausaha

id adsad,Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,Mohamad Nasir

Pemerintah dorong perguruan tinggi fasilitasi mahasiswa berwirausaha

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir. (ANTARA)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mendorong perguruan tinggi memfasilitasi mahasiswa berwirausaha sejak di bangku kuliah.

"Sekitar 75 sampai 375 juta orang terdampak great shifting pada sumber daya manusia. Tadinya mereka bekerja, tiba-tiba digantikan teknologi, pekerjaannya hilang," katanya dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin.

Saat meresmikan Gedung Perkuliahan dan Auditorium Kampus Timur Universitas Kristen Petra di Surabaya, dia menjelaskan saat ini sudah banyak pekerjaan yang digantikan oleh teknologi, oleh karena itu mahasiswa juga harus bersiap menjadi pencipta lapangan kerja, bukan hanya menjadi pegawai atau tenaga kerja saja.

"Akuntan dalam menghitung manual, pekerjaannya diganti sistem komputer. Ada juga public relation yang digantikan oleh artificial intelligence," kata Nasir mengenai pekerjaan-pekerjaan yang kini sebagian sudah diambil alih oleh teknologi.

Nasir juga mengatakan bahwa mahasiswa jurusan apa pun kini harus bisa memahami teknologi agar dapat memulai usaha berbasis teknologi dan inovasi, termasuk bagi mahasiswa rumpun sosial, ekonomi, dan humaniora.

"Dulu masalah literasi hanya pada membaca, menulis, berhitung. Ini tidak cukup, harus menambah literasi data. Data yang begitu besar, bagaimana kita manfaatkan. Bagi mahasiswa ilmu sosial, tidak bisa mengandalkan model yang ada, harus menambah kemampuan coding, programming. Supaya mereka ke depan menjadi entrepreneurs muda yang baik,"  katanya.

Nasir menyarankan perguruan tinggi swasta, termasuk Universitas Kristen Petra, mencari bakat wirausaha di kalangan mahasiswa, dan terus mendukung penajaman kemampuan wirausaha mereka hingga mampu meraih laba.

"Kalau bisa kreasi yang dihasilkan anak-anak kita mahasiswa, setiap enam bulan sekali ada pameran dengan business gathering, mengundang para masyarakat, para investor. Ini akan jadi bisnis tersendiri, sehingga universitas bisa punya holding unit yang bisa menciptakan profit," katanya di hadapan pemimpin Universitas Kristen Petra dan ratusan mahasiswa.

Rektor Universitas Kristen Petra Djwantoro Hardjito mengemukakan universitas yang dia pimpin sudah menyiapkan beberapa program studi guna memudahkan lulusan masuk ke dunia industri, termasuk sebagai wirausahawan.

"Ada beberapa inisiatif yang kami sudah mulai, antara lain merevitalisasi prodi Sastra Inggris antara lain menjadi English for Creative Industry, mengasah dan mengembangkan potensi dan kreativitas mahasiswa untuk menghasilkan karya kreatif dalam bahasa Inggris, termasuk film dan video," jelasnya.

Universitas, ia melanjutkan, juga membuka program Digital Media untuk mendukung pengembangan bakat animasi dan game serta membuka beberapa program baru terkait industri kreatif seperti Design Fashion, Design Product, Strategic Communication dan Broadcast Journalism.