Suara pemilih perempuan selalu jadi rebutan

id suara pemilih,pilkada daerah,pemilu 2019,calon,Pemilih Perempuan,Graha Sriwijaya Universitas Sriwijaya,Partisipasi pemilih,Yetty Oktarina,berita sumse

Suara pemilih perempuan selalu jadi rebutan

Arsip-- Sejumlah pemilih menunjukkan jari mereka yang telah dicelup ke dalam tinta sebagai bukti telah memberikan suaranya pada Pilkada. (ANTARA)

Palembang (ANTARA) - Partisipasi pemilih perempuan selalu lebih tinggi dibandingkan laki-laki sehingga tak heran jika suara perempuan selalu menjadi rebutan para kandidat, baik yang akan bertarung dalam perebutan kursi legislatif hingga presiden.

Komisioner KPU Kota Palembang Yetty Oktarina dalam kegiatan sosialisasi "Pemilih Perempuan" yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Graha Sriwijaya Universitas Sriwijaya, Palembang, Selasa, mengatakan berdasarkan keterangan KPU diketahui Daftar Pemilih Tetap perempuan pada Pemilu 2019 mencapai 96.557.004 orang sedangkan laki-laki berjumlah 96.271.476 orang.

Tingginya potensi suara kaum perempuan dalam Pemilu 2019 pada 17 April mendatang, menurut Yetty sangat disadari kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma`ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar sosialisasi bertema "Pemilih Pemula" di Graha Sriwijaya Universitas Sriwijaya, Palembang

"Sadar atau tidak disadari, peran perempuan sebenarnya sangat vital dalam menentukan pemimpin di negeri ini. Namun, kesadaran ini terkadang masih belum tumbuh sehingga banyak pemilih perempuan menyepelekan saja hak suaranya," kata dia.

Ia berharap melalui sosialisasi ini dapat membuka mata kalangan perempuan, khususnya pemilih pemula dari kalangan mahasiswa untuk mempergunakan hak suaranya pada Pemilu mendatang dengan sebaik-baiknya.

"Target kami partisipasi pemilu mencapai 77,5 persen, dan ini sangat membutuhkan dukungan para pemilih perempuan," kata Yetty dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Sriwijaya yang menjadi peserta sosialisasi.

Sementara itu, Direktur Informasi Komunikasi Polhukam Kemkominfo Bambang Gunawan di Palembang, Selasa, mengatakan, pemerintah sangat ingin meningkatkan partisipasi perempuan di bidang politik karena saat ini keterwakilan di parlemen masih sangat sedikit.

"Melalui sosialisasi ini kami berharap, kalangan perempuan tidak apatis dengan pemilu dan nantinya mau juga terlihat di parlemen," kata dia.

Menurutnya, upaya ini harus terus diperjuangkan karena jika merujuk ke sejumlah negara maju maka Indonesia masih jauh tertinggal, dari sisi keterlibatan perempuan di parlemen.

Sejauh ini tingkat masih belum sesuai target, karena pada Pemilu 2019 masih kurang dari 30 persen.

Pada Pemilu 2014 lalu, keterwakilan perempuan di parlemen belum mencapai target 30 persen. Di tingkat DPR RI hanya mencapai 17,32 persen atau 97 perempuan dari 560 anggota menduduki jabatan legislatif. Di DPRD Provinsi, keterwakilan perempuan hanya 16,43 persen atau 350 perempuan menduduki jabatan dari 2.130 anggota DPRD Provinsi se-Indonesia.

Sedangkan di tingkat DPRD Kabupaten/Kota hanya terdapat 14 persen atau 2.296 anggota perempuan dari total 16.883 anggota DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia. Pada tingkat DPD (Dewan Perwakilan Daerah) masih belum mencapai target yaitu hanya 25,74 persen atau? 34 anggota perempuan dari 132 anggota yang menduduki jabatan legislatif.