Rifat Sungkar ajarkan teknik "drifting"

id Rifat Sungkar,teknik drifting,belajar mobil,pebalap indonesia,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jemba

Rifat Sungkar ajarkan teknik "drifting"

Rifat Sungkar (ANTARA News Sumsel)

Jakarta (ANTARA) - Pebalap Rifat Sungkar mengajarkan teknik "drifting" atau meluncur menggunakan mobil di ajang "Millenial Road Safety Festival 2109" bertempat di lapangan Promoter Polda Metro Jaya/ Jakarta Selatan, Minggu.

Di acara ini Rifat memberikan pengarahan mengenai dasar-dasar dari balapan dan membahas secara khusus mengenai teknik "drifting".

Rifat menjelaskan "drifting" merupakan seni ketrampilan teknik mengemudi dengan kecepatan tinggi yang dibarengi dengan kontrol mobil.

"Drifting" merupakan teknik menyetir saat pengemudi berusaha membuat agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur dari sisi ke sisi pada kecepatan tinggi selama mungkin.

Kegiatan ini merupakan salah satu cabang olahraga otomotif yang banyak digandrungi oleh kalangan milenial pada saat ini, kata Rifat. "Melalui program ini kami kami ingin memperkenalkan kepada kaum millenial bagaimana teknis berkendara," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf yang juga hadir dalam festival tersebut.

Dengan adanya "drifting" yang dilakukan di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya ini, maka para komunitas kendaraan, generasi milenial serta masyarakat yang hadir lebih memahami dan mengetahui tentang pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas. "Seperti kita ketahui bersama, saat ini angka korban kecelakaan didominasi oleh para generasi muda, yaitu generasi millennial dengan rentang usia 17 hingga 35 tahun," kata Yusuf.

Tahun lalu, korban milenial paling dominan dalam kecelakaan lalu lintas. "Jumlahnya mencapai 55 persen. Ini harus kami kurangi," katanya.

Tentu hal ini sangat disayangkan sekali jika angka korban kecelakaan ini meningkat terus menerus. Padahal para generasi muda merupakan generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang.

Sementara itu, Rifat menjelaskan, balapan liar banyak terjadi karena tidak adanya lokasi atau fasilitas serta tidak adanya wadah untuk mengelola kegiatan tersebut. Dengan pendekatan yang dilakukan bersama Dirlantas Polda Metro Jaya, pihaknya ingin menjadi kawan yang baik bagi setiap anak muda.

"Bersama Dirlantas Polda Metro Jaya dan jajarannya, kami membuka pintu lebar-lebar supaya para generasi muda, tertarik, mau belajar dan berlatih mengenai balapan secara lebih baik lagi ke depannya, " katanya.