BMKG: Musim kemarau di Sumsel terjadi Mei

id musim kemarau,Bulan Suci Ramadhan,Nandang Pangaribowo,BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara pa

BMKG: Musim kemarau di Sumsel terjadi Mei

Ilustrasi- Prakiraan probabilistik curah hujan di wilayah Sumatera Selatan. (Dok.BMKG Sumatera Selatan)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) memprediksi musim kemarau pada 2019 di wilayah Sumatera Selatan(Sumsel) akan masuk saat Bulan Suci Ramadhan yang diperkirakan pada Mei.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo, di Palembang, Kamis, mengatakan, awal Mei 2019 diperkirakan akan memasuki musim kemarau dengan puncaknya pada Juni.

"Ini berdasarkan perkiraan terbaru kami," katanya.

Meski sudah bisa memprediksi awal musim ke kemarau, namun BMKG belum bisa menyatakan akan terjadi kemarau panjang atau El Nino seperti informasi yang beredar di masyarakat.

Sejauh ini, BMKG Sumsel belum pernah merilis kemarau akan terjadi lebih panjang, sebab berdasarkan data milik BMKG terkait dinamika atmosfer prediksi terjadinya El Nino masih dikategori lemah sampai moderet.

"Prediksi kami musim kemarau 2019 masih dalam kondisi normal," ujar Nandang.

Ia menyatakan, prediksi tersebut berdasarkan prakiraan curah hujan tiga bulan ke depan, di mana puncak musim hujan akan terjadi pada Maret dan berakhir di April 2019, selanjutnya masuk pancaroba atau peralihan.

Ia menjelaskan, normalnya berdasarkan data 10 tahun terakhir di Sumsel diketahui puncak musim hujan terjadi Maret, tetapi itu pun hujan yang masih level normal di kisaran 300-400 mm.

Meski demikian, masyarakat diminta tetap waspada karena masih rentan longsor.

"Demikian pula potensi banjir, masih tetap ada," kata Nandang.