Dokter: Gejala stroke mulai ancam kelompok usia muda

id stroke,dokter,penyakit stroke,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, wong palembang, wisa

Dokter: Gejala stroke mulai ancam kelompok usia muda

Ilustrasi. (Ist)

Kudus (ANTARA News Sumsel) - Gejala penyakit stroke saat ini tidak hanya dialami orang tua karena kasus anak muda terkena stroke sudah mulai bermunculan, kata Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dokter Pujianto.

"Selama ini pasien stroke berusia 40 tahun lebih. Akan tetapi, saya sudah menangani tiga pasien stroke dengan usia kurang 40 tahun," ujarnya di sela-sela pembukaan Seminar Awam "Demensia Pascastroke" di Aula Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus di Kudus, Sabtu.

Seminar tersebut menghadirkan dokter spesialis penyakit dalam Christian Widjaya dan Noviandi Herlambang.

Ia menjelaskan tentang pentingnya kalangan usia muda juga mewaspadai hal itu dengan menerapkan pola hidup sehat, Bahkan, lanjut dia, ada pula pasien dengan usia cukup muda, yakni 18 tahun, sudah terkena gejala stroke.

Untuk itu, kata Pujianto, masyarakat harus mulai membiasakan diri dengan pola hidup sehat, makan teratur, cukup gizi, serta rajin berolahraga.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, stroke merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Oleh karena itu, RS Mardi Rahayu Kudus memandang penting melakukan edukasi kepada masyarakat awam tentang seluk beluk penyakit stroke melalui seminar umum. "Sebagai salah satu layanan unggulan RS Mardi Rahayu seteleh trauma center, pelayanan pasien stroke menjadi prioritas dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS Mardi Rahayu," ujarnya. Untuk itu, kata dia, pada 29 September 2018 diresmikan Gedung Medik Sentral Galilea berlantai lima untuk perawatan pasien stroke secara komprehensif. Di tempat layanan itu, terdapat 24 perawat terlatih dengan 23 bed untuk pasien stroke, meliputi enam bed pasien stroke akut atau baru dan 17 bed untuk perawatan pasien pascastroke yang terdiri atas tiga bed kelas VVIP, satu bed kelas VIP, empat bed kelas I, empat bed kelas 2, dan lima bed kelas 3.

"Pasien BPJS Kesehatan atau pun pasien lainnya dapat memanfaatkannya," ujarnya. Ruang perawatan stroke satu lantai tersebut juga dilengkapi dengan taman dan ruang fisioterapi atau rehabilitasi medik. Ia mengatakan di tempat itu terdapat empat dokter spesialis saraf, satu dokter spesialis bedah saraf, enam dokter spesialis anestesi, dan ditunjang pemeriksaan penunjang yang lengkap, seperti rontgen dan CT Scan 128 slice, pemeriksaan laboratorium lengkap, serta delapan kamar operasi.

"Kami berharap penanganan pasien stroke di RS Mardi Rahayu akan maksimal dan slogan RS Mardi Rahayu yang diluncurkan pada saat ulang tahun ke-50 pada tanggal 29 Januari 2019, yakni 'Profesional Penuh Kasih' dapat tercapai," ujarnya.