Pintu air Tol Kapal Betung terpaksa dibuka atasi banjir

id oki,ogan komering ilir,banjir,bpbd,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, wong palembang,

Pintu air Tol Kapal Betung terpaksa dibuka atasi banjir

Alat berat membuka pintu air di jalur pembangunan Jalan Tol Kapal Betung, Ogan Komering Ilir, Sumsel, Rabu (20/2). (Antara News Sumsel/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Satu unit pintu air di jalur pembangunan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) di Kabupaten Ogan Komering Ili(OKI)r, Sumatera Selatan, terpaksa dibuka untuk mengurangi banjir di dua kecamatan.

Kepala Bagian Humas Pemkab OKI, Adi Yanto yang dihubungi Antara dari Palembang, Kamis, mengatakan, setelah satu unit pintu air dibuka dari lima unit yang ada oleh PT Waskita Karya pada Rabu (20/2) telah menunjukkan terjadinya penurunan muka air sekitar 30 CM pada Kamis.

"Kondisi terbaru pagi ini sudah berkurang 30 CM, sebelumnya banjir hampir satu meter," kata Adi.

Ia mengatakan, pintu air itu berada di lokasi seksi I Tol Kapal Betung yakni di Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung hingga ke Kecamatan Sp Padang.

Kontraktor pembangunan Tol Kapal Betung akhirnya membuka pintu air tersebut karena adanya dorongan dari pemerintah kabupaten(Pemkab) OKI.

"Ini kami sedang mengecek, jika memang surut artinya memang bersumber dari pintu air yang tertutup itu,"ujar Adi.

Banjir melanda OKI di dua kecamatan yakni Kecamatan Kayuagung yang memapar satu desa terdiri dari 70 kepala keluarga(KK), dan di Kecamatan Lempuing yang memapar persawahan.

Sejauh ini, Pemkab OKI sudah menetapkan status siaga darurat bencana untuk penindakan bencana banjir ini sejak kemarin (20/2) hingga tiga bulan ke depan.

Untuk itu, telah dibangun satu unit posko induk di Kayuagung. Sementara untuk pembangunan dapur umum belum dilaksanakan karena warga menilai masih belum dibutuhkan. Warga masih bisa kembali ke kediaman masing-masing karena bentuk rumahnya yang berjenis rumah panggung.

Meski demikian, pemerintah tetap bersiaga untuk mengantisipasi bencana banjir mengingat hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan berlangsung hingga April 2019.

Pemkab OKI juga menggandeng kalangan perusahaan swasta untuk mendukung keberadaan posko penanggulangan bencana.

" Kewaspdaan terus ditingkatkan karena mayoritas lahan di OKI merupakan lahan rawa dan lahan gambut," kata Adi.