Lukman Hakim: Agama dan kebangsaan tidak dapat dipisahkan

id Lukman Hakim,Menteri Agama,agama,negara,bangsa,agama dan politik,ibarat mata uang, punya dua sisi

Lukman Hakim: Agama dan kebangsaan tidak dapat dipisahkan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (ANTARA /Wahyu Putro A)

Makassar (ANTARA News Sumsel) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Agama Islam dan kebangsaan ibarat mata uang, punya dua sisi berbeda namun keduanya tidak dapat dipisahkan.

"Itulah keagamaan dan kebangsaan di negara ini. Indonesia telah ditakdirkan menjadi bangsa yang dikenal dunia sebagai bangsa religius, ini dari sejumlah kajian dan penelitian," kata Lukman dalam Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan di Kota Makassar, Rabu malam.

Lukman mengatakan bahwa ratusan tahun sebelum Indonesia berdiri, nenek moyang bangsa ini telah meyakini keesaan Tuhan dan agama dan itu berlangsung hingga saat ini.

"Dalam kehidupan era ini, semua jabatan diawali dengan sumpah dengan nama Allah," katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa agama memberikan kebebasan namun ada pembatasan dalam hak dan kewajiban. Kebebasan dalam hal ini tetap mempertimbangkan empat hal, moral, keamanan, ketertiban umum dan agama.

Menteri Agama menyebut hubungan bangsa dan agama sebagai simbiosis mutualisme, di mana bangsa menjadi wadah bagi agama, namun bangsa juga membutuhkan panduan agama untuk kehidupannya.

"Saling mengembangkan dan saling kontrol, jadi marilah merefleksikan jati diri keIndonesian kita," katanya.

Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan di Makassar antara lain dihadiri oleh Direktur Jenderal Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Ketua MUI AGH Sanusi Baco, Rektor Universitas Islam Negeri Alaluddin Prof Dr Musafir Pababbari dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Anwar Abu Bakar.