Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Nilai tukar rupiah diprediksi menguat pada Kamis pascarilis risalah pertemuan dewan rapat kebijakan bank sentral AS atau Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes Meeting pada Rabu (20/2).
"Minutes meeting pertemuan The Fed pada 29-30 Januari mencatat The Fed tidak yakin akan ada kenaikan suku bunga kecuali terjadi inflasi di atas perkiraan," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan, suku bunga saat ini antara 2,25-2,5 persen bahkan dianggap sudah mencapai pada tingkat netral. "The Fed juga mensinyalkan akan mengakhiri penurunan aset dalam neracanya sebelum akhir 2019, yang artinya kebijakan moneter ketat akan berakhir," ujar Lana.
Bank sentral AS The Fed menyatakan akan bersabar ketika menentukan penyesuaian di masa depan terhadap kisaran target suku bunga, mengingat perkembangan ekonomi dan keuangan global serta tekanan inflasi yang lemah.
"Peserta menunjuk berbagai pertimbangan yang mendukung pendekatan 'sabar' terhadap kebijakan moneter pada saat ini sebagai langkah yang tepat dalam mengelola berbagai risiko dan ketidakpastian dalam prospek," tulis risalah tersebut.
The Fed menggambarkan "pendekatan yang sabar dan fleksibel" sebagai cara untuk mengelola risiko-risiko sambil menilai informasi yang masuk mengenai prospek ekonomi.
Lana memperkirakan, pada hari ini rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.000 per dolar AS hingga Rp.14.040 per dolar AS.
Hingga pukul 10.17 WIB, nilai tukar rupiah masih bergerak melemah 16 poin menjadi Rp14.060 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.044 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.057 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.055 per dolar AS.
Berita Terkait
Pertamina sebut tak ada ketergantungan BBM Timur Tengah
Sabtu, 20 April 2024 7:30 Wib
Warga OKU demo sambil bawa alat elektronik rusak
Sabtu, 20 April 2024 6:37 Wib
Balai Karantina Sumsel tinjau desa penghasil vanili berkualitas ekspor
Jumat, 19 April 2024 22:20 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
OJK mencatat penyaluran kredit di Sumbagsel capai Rp278,29 triliun
Jumat, 19 April 2024 7:41 Wib
Pertamina Sumbagsel siagakan Satgas RAFI pasca Lebaran
Kamis, 18 April 2024 20:54 Wib