Garuda Muda: Fokus fokus fokus

id garuda muda,sepak bola indonesia,timnas u-22 indonesia,Piala AFF U-22,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari in

Garuda Muda: Fokus fokus fokus

Ilustrasi - Suporter timnas Indonesia meneriakkan yel-yel dukungan kepada pasukan Garuda Muda Indonesia. (ANTARA)

Virus bagi fokus, yakni merasa diri lebih baik, lebih unggul, dan lebih hebat dari personel lainnya
Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Apa resep cespleng agar Garuda Muda meraih gelar juara dalam perhelatan Piala AFF U-22 2019 di Kamboja? Fokus, fokus dan fokus dalam setiap melakoni duel dengan lawan manapun.

Hai, seluruh penggawa timnas Indonesia U-22, tampil dan bertandinglah dengan "enjoy" disertai pikiran jernih agar aliran bola demikian cepat dan tepat sasaran, kemudian bertuah gol demi gol ke gawang lawan. Syaratnya, fokus fokus dan fokus.

Bertanding dengan enjoy melawan setiap seteru merupakan resep merespons setiap tekanan lawan. Dengan tampil enjoy pula, konsolidasi seluruh lini terlihat impresif mendobrak sekuat dan sekokoh apapun tembok pertahanan lawan. Harus diakui bahwa Garuda Muda berada di grup B yang dibilang tidak ringan bersama dengan tuan rumah Kamboja, Myanmar, dan Malaysia.

Malaysia, boleh dibilang sebagai seteru lawas, bahkan diprediksi bisa menjadi batu sandungan bagi tim asuhan pelatih Indra Sjafri. Sedangkan, Kamboja jelas-jelas mendapat dukungan penuh dari suporter tuan rumah, sementara Myanmar bukan tidak mungkin menjadi kerikil kecil dalam sepatu lars skuat Garuda Muda.
 
Pelatih tim nasional Indonesia Indra Sjafri (kiri) (ANTARA)

Bermodal fokus fokus dan fokus, Garuda Muda siap melawan Myanmar pada laga pertama Grup B yang diadakan di Olympic Stadium, Phnom Penh, pada Senin (18/2). Setelah berduel dengan Myanmar, timnas Indonesia U-22 siap meneror Malaysia pada Rabu (20/2), kemudian meladeni perlawanan tim tuan rumah Kamboja pada Jumat (22/2).

Merasa ada tekanan dengan target? Itu normal dirasakan dalam setiap personel tim yang bertekad bertanding untuk meraih kemenangan dengan bermodal fokus.

Layar target telah dikembangkan, tinggal sekarang dilakoni dan diperjuangkan dengan tampil fokus dan enjoy. Target sesungguhnya Garuda Muda yakni meraih gelar juara SEA Games 2019, sebagaimana dicetuskan Manajer timnas Indonesia U-22, Iwan Budianto.

Juara adalah juara. Dan tidak ada kosa kata dalam kompetisi kehidupan, bahwa hari ini boleh belum juara agar esok bisa menyabet gelar juara.

Tampil bertanding dengan fokus terus menekan lawan merupakan pakem yang tiada henti ditanamkan Indra Sjafri kepada Andy Seto dan kawan-kawan. Istilah ngetrendnya, jangan kasih kendor, tekan terus sampai lawan kedodoran di semua lini permainan.

Jika ditemukan lubang di lini pertahanan Garuda Muda, atau kurang mengalirnya distribusi bola dari lini gelandang ke pasukan pemukul di lini depan, yang perlu dilakukan yakni menjawab pertanyaan, apakah masing-masing pemain sudah memberi kontribusi yang memadai bagi penampilan tim secara keseluruhan? Niatan berfokus tidak berjalan efektif dan efisien bila ada personel tim yang tampil dengan lebih mementingkan diri sendiri, kurang memperhatikan kolektivitas.

Dan Indra Sjafri bersama tim pelatih sudah melihat kemudian mencoba terus memperbaiki kolektivitas penampilan Garuda Muda di setiap sesi latihan.

Kualitas operan menjadi salah satu titik utama perhatian Indra Sjafri, karena filosofi penampilan timnas Indonesia U-22 mengedepankan dan mengandalkan penguasaan bola yang taktis.

Sungguh bernas pernyataan Indra Sjafri mengenai apa dan bagaimana tampil dengan fokus bermain yang dijiwai kolektivitas. "Kami masih melihat, sebagus apapun tim taktikal kalau banyak salah passing tidak ada gunanya. Kami setiap hari selalu berlatih passing, bagaimana kualitas passing mereka," katanya.

Virus bagi kolektivitas yakni egosentrisme, terlalu mementingkan diri sendiri, kurang memikirkan orang lain. Virus bagi fokus, yakni merasa diri lebih baik, lebih unggul, dan lebih hebat dari personel lainnya.

Bukan soal yang mengancam fokus bagi tim, bila Garuda Muda "hanya" meraih hasil imbang dalam tiga laga uji coba menghadapi klub-klub Liga I, yakni Bhayangkara FC, Arema FC, dan Madura United.

Toh, hasil imbang itu bukan tujuan akhir Garuda Muda. Sasarannya terang benderang, menjadi juara Piala AFF U-22 di Kamboja. Jangan sampai tim pelatih bersama anak asuhannya terfokus hanya kepada masalah, tanpa mencari untuk menemukan jalan keluar.

Boleh digariskan bahwa tanpa fokus pada jalan keluar yang dapat dilakukan, maka tidak mengherankan bila jawaban tidak ditemukan tetapi justru berputar-putar pada masalah yang itu-itu saja.

Di sinilah, situasi ruang ganti menjadi kata kunci bagi berkualitas tidaknya penampilan Garuda Muda, bila memang ditemukan kebuntuan dalam membuka kran gol.

Ketika melawan tim tangguh manapun di perhelatan Piala AFF U-22, tim pelatih perlu memotivasi dan memompa para pemain di setiap sesi latihan dengan mengajukan pertanyaan, "Bagaimana saya bisa mengalahkah mereka?" Bukan bertanya, "Apakah saya bisa mengalahkan mereka sebagai lawan." Setiap laga sejatinya merupakan pertempuran. Tindakan merupakan mahkota dari fokus, artinya hanya dengan action maka setiap sesi latihan menjadi berarti dan bermakna. Melakukan banyak sesi latihan, tanpa melakoni laga kompetisi sama artinya melepas operan tanpa tahu siapa kawan siapa lawan.

Fokus juga memiliki efek simsalabim, artinya anggaplah setiap pertandingan merupakan awal yang baru. Jika memang Garuda Muda beroleh kekalahan dari lawan, jangan sekali-sekali berfokus kepada masalah mengapa kalah.

Biasanya, setiap kekalahan cenderung mendorong personel tim untuk fokus kepada masalah, bukan solusi. Yang mutlak dilakukan, tatap ke depan kepada tantangan duel selanjutnya.

Ilustrasinya, selama anda membiarkan masa lalu mengusik anda, maka anda tidak bakal merasa bebas merdeka mengejar masa depan; bahkan jangan berharap anda bisa fokus pada (solusi) bagi masa kini.

Dan Indra Sjafri berujar secara bernas, "Keyakinan itu selalu ada. Anak-anak punya tekad yang sama untuk meraih hasil yang terbaik. Kami selalu berjuang dan bekerja keras dibarengi doa. Untuk itu, dukungan dari masyarakat Indonesia sangat kami harapkan."