Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Direktur Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Hasan Gozali menyebut bahwa pihaknya membekukan semua kegiatan agen dari pemain Bryquis Perine di Indonesia selama satu tahun.
Bryquis adalah guard baru Hangtuah yang dipulangkan oleh pihak IBL karena tidak memenuhi syarat tinggi badan. Data dari agen dan data berdasarkan hasil pengukuran resmi IBL ternyata berbeda.
"Kami akan mengevaluasi agen tersebut. Untuk sementara kami memasukkan agensi itu ke daftar hitam karena telah merugikan tim di Indonesia. Mereka tidak akan diikutkan dalam draft untuk IBL 2019-2020," ujar Hasan Gozali kepada Antara di Jakarta, Senin.
Hasan sendiri enggan memberitahukan nama agensi asal Amerika Serikat yang mengurus Bryquis termasuk berapa pemain mereka yang bermain di Indonesia.
Berdasarkan pengukuran oleh tim medis IBL, Bryquis yang sempat bermain di satu pertandingan seri ketujuh IBL Pertamax 2018-2019 menghadapi Stapac Jakarta, Jumat (8/2), di Malang, bertinggi badan 190 centimeter.
Padahal, dalam data pemain yang diserahkan agen ke IBL, pebola basket berusia 30 tahun itu bertinggi badan 188 centimeter.
Ini membuat Bryquis terpaksa dipulangkan karena Hangtuah sebelumnya memiliki "big man" Jared Lee Scott yang bertinggi badan 209 centimeter. Bryquis dianggap melanggar aturan yang menyatakan setiap tim memiliki jatah dua pemain impor di skuat, di mana satu di antaranya adalah "small man" dengan tinggi maksimal 188 centimeter dan lainnya "big man" dengan tinggi badan bebas.
Meski demikian, Hasan tidak yakin agen sang pemain memalsukan data. Dia menduga hal tersebut lebih karena perbedaan satuan ukur. Agen Amerika Serikat kerap menggunakan inci, di mana satu inci sama dengan 2,54 centimeter.
"Jadi mungkin dibulatkan oleh mereka. Namun kami juga belum tahu kebenarannya seperti apa," tutur Hasan.
Pihak Hangtuah sendiri menyayangkan keputusan IBL memulangkan Bryquis. Pelatih Andika Saputra mengatakan, seharusnya IBL mengakui kesalahan dan tetap mempersilakan Bryquis bermain mengingat musim reguler IBL tinggal satu seri lagi.
"IBL harus mengakui kesalahannya dan mempersilakan Bryquis bermain mengingat selisih tinggi yang tidak terlalu jauh. Meski demikian, ini sebenarnya preseden buruk untuk IBL. Kejadian ini 'membunuh' kami secara tak langsung," kata Andika.
Berita Terkait
Perbasi: Timnas Basket Putri U-18 tetap lolos FIBA Asia Cup
Sabtu, 6 April 2024 20:47 Wib
ANTARA jadi official media partner IBL
Jumat, 22 Maret 2024 13:29 Wib
ANTARA jadi mitra media resmi Liga Bola Basket Indonesia
Jumat, 22 Maret 2024 11:51 Wib
Timnas basket kalah 73-56 dari Thailand di Kualifikasi FIBA Asia
Jumat, 23 Februari 2024 11:51 Wib
Timnas Basket petik pelajaran dari kekalahan lawan Thailand
Jumat, 23 Februari 2024 10:33 Wib
Davis cetak triple-double dalam kemenangan Lakers atas Hornets
Selasa, 6 Februari 2024 14:32 Wib
Booker cetak 46 poin di kemenangan ketujuh Suns
Kamis, 25 Januari 2024 13:51 Wib
Ricky Rubio pensiun dari NBA
Minggu, 7 Januari 2024 9:16 Wib