Palembang (ANTARA News) - Bintara Pembina Desa Kodim 0406/Musirawas, Sumatera Selatan, mengikuti pelatihan manajemen pascapanen padi guna meningkatkan produksi dan mutu beras di daerah itu.
Kegiatan pelatihan sendiri bekerja sama dengan Perum Bulog Kota Lubuklinggau yang diikuti puluhan Babinsa.
Hal itu demi keamanan beras yang disimpan supaya tahan lebih lama sehingga harus memenuhi standar mutu, katanya.
Dia mengatakan demi keamanan stok yang disimpan sebagai cadangan, gabah atau beras yang akan diserahkan ke Bulog diharuskan memiliki mutu sesuai Inpres No. 5 Tahun 2015.
Untuk gabah kering giling (GKG), lanjutnya, syarat mutu yang harus dimiliki antara lain KA 14 persen persentase kotoran 3 persen sedangkan beras harus memiliki kriteria KA 14 persen derajat sosoh 95 persen, butir patah 20 persen.
Untuk itu dalam pascapanen perlu dilakukan pembekalan materi dan pelatihan bagi para petugas.
Dalam pelatihan tersebut, peserta secara rinci dijelaskan mengenai proses penanganan pascapanen padi mulai dari penentuan saat panen, pemanenan, penumpukan sementara di lahan sawah.
Selain itu juga tata cara, pengumpulan padi di tempat perontokan, penundaan perontokan, pengangkutan gabah ke rumah petani, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan.
Peserta juga diberi kesempatan praktik penentuan mutu gabah dan beras yang dipandu langsung Tim Jastama Bulog Divre Sumsel.
Pihak Kodim 0406/Musirawas melalui Pasiter Kodim Kapten Inf M. Assad menyampaikan apresiasinya dan berterima kasih atas terselenggaranya acara pelatihan ini.
Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat dan dapat diterapkan langsung ke lapangan, tambah dia.
Babinsa Musirawas Sumsel ikuti pelatihan pascapanen padi
Sejumlah Bintara Pembina Desa (Babinsa). (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
