Pantauan ANTARA, Kamis, pintu ruangan kontrol yang seharusnya terkunci sudah terbuka. Ruangan tampak berserakan, kabel-kabel listrik yang menyantel pada lemari (kubikel) sudah dalam kondisi terpotong.
Menurut Sugi, penjaga stadion, dirinya mengetahui terjadi pencurian kabel itu pada pukul 14.00 WIB. Kemudian, ia segera melaporkan kejadian tersebut secara lisan ke salah seorang ASN di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang berwenang mengurus stadion sekitar pukul 15.00 WIB.
"Hingga kini tidak ada pihak BPKAD yang datang ke stadion, padahal ini pencurian yang kedua setelah sebelumnya pada 1 Februari," kata dia.
"Yang bersangkutan mengatakan sudah mengejar pencuri sampai ke lampu merah DPRD, tapi tidak dapat," kata dia.
Menurut Sugi, pada kejadian pencurian yang pertama, dirinya juga melaporkan ke BPKAD Provinsi Sumsel tapi tidak mendapatkan respon seperti melapor ke kepolisian.
Atas kejadian ini, ia pun mengaku kebingungan karena hanya bertindak sebagai penjaga sukarelawan (tidak digaji).
Sugi yang sehari-hari bekerja di PT Sriwijaya Optimis Mandiri hanya dimintai secara sukarela oleh manajemen Sriwijaya FC untuk menjaga stadion mengingat kerap menyelenggarakan pertandingan dan latihan di sana. "Ya, saya pikir daripada saya cost ya lebih baik tinggal di sini," kata dia.
