Stasiun karantina kendalikan mutu ikan hias Sumsel

id ikan , ikan hias, ekspor ikan hias, iikan hias susmel di ekspor,ekspor,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari i

Stasiun karantina kendalikan mutu ikan hias Sumsel

Arsip- Ratusan ikan koi di dalam kantong plastik . (ANTARA/Heru Suyitno)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palembang berupaya menegndalikan mutu ikan hias di wilayah Sumatera Selatan agar ikan hias asal daerah ini tetap bisa diekspor ke sejumlah negara kawasan Asia dan Eropa.

Dengan pengendalian mutu secara ketat, ekspor ikan hias dari sejumlah daerah di wilayah Sumatera Selatan dalam dua tahun terakhir mengalami peningklatan, kata Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palembang, Sugeng Prayogo di Palembang, Kamis.

Berdasarkan data selama 2016 tercatat 196 sertifikasi ekspor dengan jumlah ikan yang diekspor secara keseluruhan mencapai 575.170 ekor.

Sedangkan pada 2018 terjadi peningkatan ekspor ikan hias dari sejumlah daerah Sumsel sekitar 21 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data sertifikasi ekspor komoditas ikan hias sepanjang 2018 terdapat 238 sertifikasi dengan total ekspor ikan mencapai 679.237 ekor, katanya.

Jenis ikan hias yang diekspor sebagian besar asli dari perairan Sumsel seperti ikan botia (chromobotia macrachantus) sebanyak 596.939 ekor sisanya jenis ikan hias hasil pengembangbiakan dan budidaya seperti ikan dalum, ikan elang, serandang, betutu, "tiger fish" dan jenis lainnya.

Ikan hias dari wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu sebagian besar diekspor ke sejumlah negara seperti Singapura dan Malaysia, kata Sugeng. ***1***