Palembang (ANTARA News Sumsel) - Struktur sumber pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Selatan, perlu diubah dari pertambangan dan penggalian ke pertanian dan industri pengolahan agar berdampak signifikan pada penurunan angka kemiskinan.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumsel, Afrian Joni, mengatakan pemprov menyakini dengan adanya perubahan struktur pendapatan domestik regional bruto (PDRB) bisa mengatasi angka kemiskinan yang masih dua digit.
"Kami puas dengan pertumbuhan ekonomi 2018 yang sebesar 6,04 persen atau di atas nasional, namun mengapa Sumsel masih miskin? Makanya kita perlu mengubah struktur PDRB-nya," kata dia.
Joni menjelaskan sebetulnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penurunan angka kemiskinan bisa sejalan jika sektor lapangan usaha yang mendominasi juga berkaitan dengan variabel penurunan kemiskinan.
Ia memaparkan salah satu indikator kemiskinan menyangkut kesehatan, pendidikan dan daya beli. Jika pemerintah dapat meningkatkan sektor pertanian dan hortikultura yang selama ini berada di peringkat ketiga struktur PDRB Sumsel, maka diyakini angka kemiskinan yang saat ini sebesar 12,8 persen bisa turun.
Saat ini, mayoritas profesi masyarakat di pedesaan juga berkenaan dengan pertanian, seperti karet. Sehingga, ketika sektor pertanian bagus maka berpengaruh terhadap daya beli petani. "Jadi jangan cuma sektor tambang yang ditingkatkan," kata dia.
Ia mengatakan pemprov berupaya mengarahkan pertambangan yang didominasi komoditas batu bara ke industri hilir atau industri pengolahan sehingga terdapat nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak.
Oleh karena itu gubernur fokus menyiapkan regulasi yang mendukung penurunan angka kemiskinan sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi, seperti peraturan gubernur terkait penyerapan tenaga kerja lokal.
Sementara itu berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik sumber pertumbuhan ekonomi Sumsel tertinggi pada 2018 berasal dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,99 persen.
Selanjutnya disusul oleh industri pengolahan dengan sumber pertumbuhan 1,04 persen dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,38 persen.
Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan angka pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan seringkali tidak sejalan.
Namun tetap ada proses untuk penurunan angka kemiskinan di suatu daerah, Sumsel masih memiliki potensi untuk menurunkan angka kemiskinan yang masih dua digit, kata dia.
Berita Terkait
Besaran "Bantu Umak" di Muba periode Januari-Februari Rp650.000
Kamis, 14 Maret 2024 17:42 Wib
OKU Timur salurkan 1.000 paket sembako kepada fakir miskin
Kamis, 14 Maret 2024 15:31 Wib
Pj Bupati Muba ikuti forkonas percepatan hapus kemiskinan ekstrem
Senin, 26 Februari 2024 15:37 Wib
Biaya bedah rumah beda-beda, ini penjelasan Pemprov Sumsel
Jumat, 23 Februari 2024 18:04 Wib
Jumlah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Muba turun drastis
Rabu, 21 Februari 2024 21:51 Wib
OKU Selatan bikin 15 unit rumah jadi layak huni
Jumat, 16 Februari 2024 22:12 Wib
Baznas Palembang programkan bedah puluhan rumah warga miskin
Senin, 29 Januari 2024 21:42 Wib
Polres OKU bagikan sembako untuk warga kurang mampu
Minggu, 21 Januari 2024 17:38 Wib