OJK: Masyarakat mulai tertarik produk pasar modal

id ojk,produk pasar modal,pasar modal,saham,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini

OJK: Masyarakat mulai tertarik produk pasar modal

Otoritas Jasa keuangan (OJK). (Ist)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Masyarakat mulai tertarik produk-produk pasar modal sebagai alternatif investasi sehingga sektor ini mencatat pertumbuhan cukup memuaskan sepanjang 2018.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Panca Hadi Suryatno di Palembang, Sumatera Selatan, Senin, mengatakan industri pasar modal mencatat peningkatan Single Investor Identification (SID) dari sebesar 38.412 SID pada Desember 2017 menjadi 66.304 SID pada Desember 2018 atau tumbuh 72,61 persen.

"Pertumbuhan ini melebihi pertumbuhan SID nasional yang tercatat sebesar 48,79 persen pada Desember 2018 (year on year)," kata Hadi dalam sambutannya di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Daerah yang turut dihadiri Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nuraida.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Palembang Hary Mulyono mengatakan peningkatan investor baru ini dipengaruhi oleh gencarnya program "Yuk Nabung Saham" yang dimulai pada 2015.

Kalangan mahasiswa yang menjadi bidikan program "Yuk Nabung Saham

ternyata dapat mempromosikan investasi di lantai bursa ini ke kalangan mapan usia 25-35 tahun.

"Ini di luar perkiraan kami, ternyata mereka bercerita ke kalangan mapan (mereka yang sudah bekerja, red) mengenai keberhasilan ketika menjadi investor. Sehingga golongan pekerja profesi mandiri seperti dokter, bankir, dan lainnya tertarik menjadi investor," katanya.

Berdasarkan catatan OJK, berkat pertumbuhan positif industri pasar modal juga mendongkrak kinerja Industri Keuangan Non-Bank secara keseluruhan.

Untuk perusahaan pembiayaan di wilayah Sumbagsel mengalami perbaikan yang tercermin dari tumbuhnya piutang pembiayaan sebesar Rp3,88 triliun atau 14,08 persen, yang juga diiringi dengan NPL yang masih terjaga di angka 1,89 persen pada Desember 2018.

Sedangkan, aset dana pensiun di wilayah Sumbagsel mengalami peningkatan secara "year to date" sebesar Rp177 miliar (4,13 persen), sedangkan untuk investasi dana pensiun mengalami sedikit peningkatan yaitu sebesar Rp21,49 miliar (0,51 persen).