OJK optimistis industri jasa keuangan tumbuh 2019

id OJK,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini,jasa keuangan

OJK optimistis industri jasa keuangan tumbuh 2019

Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis industri jasa keuangan (IJK) di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung bakal tumbuh lebih baik pada 2019 karena diperkirakan akan terjadi perbaikan ekonomi di dalam dan luar negeri.

Kepala OJK Regional 7 Sumatera Bagian Selatan Panca Hadi Suryatno di Palembang, Senin, mengatakan, pertumbuhan IJK ini juga dipacu perbaikan akses keuangan masyarakat seiring dengan kemajuan sistem keuangan digital.

"Kami optimistis 2019 akan jauh lebih baik, kontribusi dari IJK akan semakin terasa sehingga perekomian di daerah akan turut terdongkrak," kata Panca dalam sambutannya pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Daerah yang turut dihadiri Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida.

Ia mengatakan optimisme ini dilatari performa dua industri yakni perbankan dan pasar modal yang mampu mencetak pertumbuhan positif pada 2018.

Pertumbuhan aset perbankan yang mencapai 8,38 persen, Dana Pihak Ketiga 9,49 persen, penyaluran kredit 5,13 persen, LDR yang berada pada level 108,75 persen, dan rasio kredit bermasalah yang terjaga pada level 3,08 persen.

Sementara, kinerja perbankan syariah di Sumbagsel juga mengalami pertumbuhan positif, tercermin dari pertumbuhan aset 12,49 persen, Dana Pihak Ketiga 12,71 persen, dan pembiayaan 15,54 persen.

Sedangkan untuk sektor pasar modal yang mampu mencetak pertumbuhan investor 72,61 persen pada 2018.

Menurut Panca, capaian sektor perbankan dan pasar modal ini dapat dijadikan indikator dan parameter bahwa 2019 bakal tetap tumbuh.

Namun, potensi ini harus turut digenjot dengan perbaikan akses keuangan masyarakat terhadap IJK.

Berdasarkan survei literasi dan inklusi oleh OJK pada 2016, tingkat literasi dan inklusi keuangan di wilayah Sumatera Bagian Selatan belum merata.

Selain itu, adanya investasi ilegal yang marak di masyarakat juga patut menjadi perhatian karena mengerus kepercayaan masyarakat terhadap Industri Jasa Keuangan. Apalagi tingkat cybercrime yang cenderung meningkat seiring dengan perkembangan teknologi menuju revolusi industri 4.0.

Namun, di balik potensi, tantangan dan acaman tersebut, menurut Panca, wilayah Sumatera Bagian Selatan tetap menjanjikan untuk pengembangan IJK karena karena memiliki luas daerah administratif yang cukup besar dan memiliki kekayaan alam yang baik.


           Tumbuh Positif
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan IJK secara nasional pada tahun ini diprediksi tumbuh positif karena sejumlah indikator seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terus membaik dan tekanan global yang diperkirakan tidak sekencang 2018.

Selain itu perkiraan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tidak seperti sebelumnya sehingga pengaruhnya akan sedikit terhadap negara berkembang.

OJK memperkirakan pertumbuhan ekonomi menembus 5,3 persen yang akan ditopang dengan berbagai kebijakan agar mencapai target. Selain itu proyeksi angka inflasi yang rendah terjadi seiring dengan perbaikan infrastruktur dan logistik.

Dengan kondisi tersebut, kinerja IJK diprediksi akan terus membaik, seperti pertumbuhan kredit diproyeksi di atas 13 persen dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) lebih rendah, bahkan di bawah 2 persen.