703 penerbangan dibatalkan, omset "Tenant" bandara turun

id bandara smb 2,tenant,bandara,pesawat,umkm

703 penerbangan dibatalkan, omset "Tenant" bandara turun

Bandara SMB II Palembang (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/UJ/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Sebanyak 703 jadwal penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang di batalkan, berdampak pada omset tenan yang menurun. 

"Dari data kami periode 1 - 25 Januari 2019 sebanyak 703 pembatalan pesawat semua maskapai, yang paling banyak itu Garuda yakni 38 persen lalu Lion Air 22 persen, angka ini memang cukup tinggi," kata General Manager Angkasa Pura II Fahroji kepada Antara Sumsel News, Sabtu. 

Menurutnya dari 703 pembatalan tersebut jika di rata-rata ada 28 pembatalan penerbangan setiap harinya dengan rute terbanyak yakni Jakarta.

Sedangkan angka pergerakan pesawat tahun 2019 pada periode 1-25 Januari sebanyak 2.579 pergerakan, juga turun 19 persen dibandingkan tahun 2018 yakni 3.198 pergerakan. 

Begitu pula jumlah penumpang pada periode yang sama pada 2019 sebanyak 300.102 penumpang, turun 15 persen dibanding 2018 yakni 352.366 penumpang, namun penurunan tidak terjadi setiap hari. 

Namun penurunan tidak terjadi setiap hari, pada 18 dan 25 Januari 2019 sempat terjadi kenaikan jumlah penumpang serta pesawat bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018, pihaknya memungkinkan tingginya angka pembatalan pesawat akibat naiknya tarif tiket. 

"Mungkin salah satu faktor yang selama ini dibicarakan  masyarakat bahwa ada kenaikan tarif oleh maskapai, tapi itu domainnya maskapai yang bisa jelaskan mengenai kenaikan tarif, namun memang banyaknya pembatalan ini berdampak untuk bandara," ujar Fahroji. 

Dia menerangkan dengan banyaknya pembatalan pesawat pendapatan bandara juga ikut menurun, karena perbelanjaan uang di bandara berkurang, termasuk pemasukan dari parkir kendaraan. 

Akibat banyaknya pembatalan pesawat ternyata turut menurunkan omset tenant-tenant di Bandara SMB II, salah satunya tenant oleh-oleh khas 'Pandan Wangi'

"Satu minggu terakhir kami amati pergerakan penumpang menurun dan sangat terasa sekali dampaknya, jujur saja omset kami sudah turun 50 persen, biasanya kalau pagi  kami sudah bisa dapat jutaan tapi sekarang sampai siang baru bisa dapat," jelas salah satu staff Pandan Wangi Muhammad Baqila. 

Di satu sisi tenantnya tidak bisa mengurangi stok barang dagangan, namun masih bisa memilih retur (pengembalian) dagangan ke UMKM, secara tidak langsung UMKM juga terdampak, lanjutnya. 

Menurut Baqila pergerakan penumpang yang menurun juga dikeluhkan semua tenant di Bandara SMB II, tetapi kebanyakan tenant memilih tetap bertahan dan berharap kondisi cepat pulih seperti biasanya.