Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pusat Pembelaan Hak-hak Perempuan "Women`s Crisis Centre" Palembang, Sumatera Selatan mendukung kegiatan pemberantasan narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan obat-obatan berbahaya di kawasan permukiman penduduk.
"Pemberantasan narkoba yang dilakukan pihak Polda dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumsel perlu didukung karena akhir-akhir ini semakin banyak anak-anak dan perempuan yang terlibat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba," kata Direktur Eksekutif Women`s Crisis Centre (WCC) Palembang Yeni Roslaini Izi di Palembang, Jumat.
Menurut dia, anak-anak dan perempuan merupakan kelompok masyarakat yang memerlukan perlindungan yang maksimal dari pengaruh barang terlarang itu.
Kelompok masyarakat tersebut tidak hanya mudah dipengaruhi untuk melakukan tindakan penyalahgunaan narkoba, tetapi juga terlibat dalam jaringan peredaran gelap barang terlarang itu karena tergiur dengan imbalan uang hasil penjualan yang cukup besar.
Melihat kondisi tersebut, kawasan permukiman yang terindikasi sebagai tempat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba perlu dilakukan razia dan jika ditemukan bukti yang kuat, tersangkanya harus diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, katanya.
Ia menjelaskan, selain mendukung polisi dan BNN menggalakkan kegiatan pemberantasan narkoba, aktivis yang tergabung dalam WCC Palembang juga berpartisipasi mensosialisasikan bahaya mengkonsumsi barang terlarang itu.
Kaum perempuan seperti ibu-ibu dan remaja putri perlu dibekali pengetahuan mengenai sanksi hukum dan bahaya mengkonsumsi narkoba sehingga tidak mudah terpengaruh dalam pergaulan untuk mencobanya.
Sekarang ini mulai banyak ibu-ibu dan remaja putri terjerumus di lobang narkoba karena terpengaruh teman-teman sepergaulan bahkan ada yang terpengaruh dari suami atau teman dekat laki-lakinya.
Selain menjadi korban penyalahgunaan narkoba, tidak sedikit kaum perempuan terjebak dalam lingkaran pengedar barang yang terlarang itu.
Dengan gencarnya kegiatan sosialisasi itu, diharapkan perempuan di daerah ini memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bahaya narkoba dan sanksi hukumnya, sehingga bisa menjadi benteng yang kuat bagi perempuan untuk menghindari narkoba yang dapat merusak masa depannya dan generasi penerus bangsa, ujar Yeni.
Berita Terkait
Kejar bandar narkoba di laut, Polairud didukung peralatan IT lengkap
Rabu, 20 Maret 2024 11:36 Wib
Sebelum diringkus pengedar narkoba tabrak mobil polisi, seorang polisi patah tangan
Sabtu, 16 Maret 2024 10:22 Wib
Dua pengedar sabu diringkus saat bertransaksii
Sabtu, 24 Februari 2024 17:52 Wib
Jaringan pengedar 28,5 kg sabu-sabu diungkap polisi Bireun
Jumat, 12 Januari 2024 10:20 Wib
Artis Ibra Azhari terancam hukuman 12 tahun penjara
Senin, 8 Januari 2024 16:46 Wib
Kasus narkoba masuk desa harus dicegah, di Kapuas Hulu tiga pengedar diringkus
Senin, 11 Desember 2023 21:02 Wib
Ribuan butir pil ekstasi sitaan diblender hingga musnah
Rabu, 25 Oktober 2023 22:41 Wib
Dua anak buah bandar sabu "Abang" diciduk
Sabtu, 14 Oktober 2023 8:26 Wib