PSSI harus segera melakukan reformasi internal

id PSSI,Edy Rahmayadi,ketua umum pssi,sepakbola

PSSI harus segera melakukan reformasi internal

Arsip - Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono (tengah) didampingi Kepala Staf Ketua Umum PSSI Iwan Budianto (kanan) dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Refrizal memberikan keterangan terkait dugaaan pengaturan skor di Jakarta, Kamis (20/12/2018). PSSI akan memanggil 76 akun media sosial penyebar isu pengaturan skor untuk menyampaikan bukti dan jika hanya menyebarkan berita bohong PSSI akan melaporkannya kepada pihak kepolisian. (ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana)

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Reni Marlinawati menyambut baik keputusan Edy Rahmayadi mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.

Dalam pernyataan yang disiarkan Antara di Jakarta, Selasa, Reni mengemukakan, setelah Edy Rahmayadi mundur dari posisi Ketua Umum PSSI, maka PSSI harus segera melakukan reformasi di internal.

Menurut dia, mengurus sepak bola di Indonesia tidak bisa dengan kerja sambilan. Karena itu, dia menyambut positif keputusan Edy Rahmayadi dari posisi Ketua Umum PSSI.

"Saya apresiasi keputusan Pak Edy mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. Mengelola PSSI tidak bisa dilakukan dengan sambilan," kata dia.

Legislator dari Fraksi PPP ini berharap pascakeputusan mundur Edy Rahmayadi dari jabatan Ketua Umum PSSI, kondisi di internal PSSI dapat lebih kondusif untuk melakukan pembenahan di internal organisasi serta pembinaan olahraga sepak bola di Indonesia.

"Wakil Ketua Umum PSSI yang menjadi penganti Edy hingga masa jabatan selesai pada tahun 2020 diharapkan mampu memimpin organisasi dengan baik," kata Reni.

Bersihkan PSSI Wakil Ketua Umum DPP PPP ini juga berharap nahkoda baru PSSI dapat responsif dan terbuka dengan aparat kepolisian terkait dengan upaya penyidikan dugaan kasus pengaturan skor dalam pertandingan sepakbola di Indonesia.

Pimpinan PSSI yang baru diharapkan bersama-sama aparat kepolisian melakukan bersih-bersih di internal PSSI.

"Saatnya PSSI lebih baik dan sepakbola Indonesia berprestasi," kata Reni.

Reni mengatakan semestinya sepakbola tidak hanya dimaknai semata-mata satu bagian dari cabang olahraga saja. Namun, sepak bola dapat memicu aspek ekonomi yang tidak kecil bagi Indonesia. Ada aspek ekonomi yang besar dari sepak bola. Karena itu, PSSI harus bersih dan bekerja secara profesional.

"Saya meyakini, jika bersih dan profesional, sepak bola Indonesia akan memberi dampak ekonomi yang tidak kecil," kata Reni.

Menurut dia, dampak ekonomi muncul lantaran olahraga sepak bola digemari seluruh lapisan masyarakat yang akan memberi ekses penjualan tiket, "merchandise" serta ekses ekonomi lainnya seperti kuliner dan lain-lain.