Sandiaga Uno: Politisi harus autentik supaya kaum milenial tertarik

id Sandiaga,Sandiaga Salahudin Uno,Sandiaga Uno,politik,milinea,pemuda,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang

Sandiaga Uno: Politisi harus autentik supaya kaum milenial tertarik

Calon Wakil Presiden Nomer urut 02 Sandiaga Uno . (Antara News Sumsel/Feny Selly)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Salahudin Uno mengatakan seorang politikus harus memiliki tiga hal (pandai berbicara, autentik, dan relevan saat berbicara) supaya menarik perhatian atau ketertarikan kaum milenial.

"Sekitar 50 persen milenial ini tidak suka politik. Ini menjadi tantang bagi para politikus bagaimana menarik mereka," kata Sandiaga dalam diskusi di Indonesia Millennial Summit 2019 yang diselenggarakan IDN Times di Jakarta, Sabtu.

Terkait dengan pandai berbicara (articulate) dan autentik, Sandiaga mengatakan bahwa politikus harus bisa menjabarkan secara jelas dalam waktu yang sangat pendek hal-hal yang menjadi pesan-pesan kunci.

"Agar milenial tertarik, politikus harus 'articulate' dan autentik, juga relevan," tuturnya.

Ia mengatakan bahwa kaum milenial menentukan pilihan politik, seperti pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden, tidak di awal karena mereka menunggu hingga akhirnya menjatuhkan pilihan.

Jika politikus tidak berbicara isu-isu yang relevan, kaum milenial tidak akan tertarik. Oleh karena itu, katanya lagi, politikus harus berbicara sesuatu yang terbaru, seru, dan sedang viral bagi kaum milenial serta sesuai dengan kebutuhan pembangunan bangsa Indonesia.

Menurut dia, kaum milenial harus familier dengan dunia politik karena masa depan bangsa ditentukan oleh politik sekarang ini.

Oleh karena itu, dia berharap masyarakat, termasuk kaum milenial, menjadi pemilih yang cerdas saat menjatuhkan pilihan pada pemilihan presiden dan wakil presiden ataupun pemilihan kepala daerah.

Indonesia Millennial Report atau Laporan Milenial Indonesia 2019 dari IDN Times menyebutkan ada 63,4 juta milenial atau sekitar 24 persen populasi Indonesia.

Generasi yang berada di kisaran usia 20 hingga 35 tahun ini merupakan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa. Laporan itu juga menyebutkan bahwa 76,3 persen kaum milenial optimistis terhadap kondisi politik Indonesia setahun ke depan.

Namun, hanya 23,4 persen milenial saja yang mengikuti berita dan isu-isu politik. "Hanya satu dari empat (milenial) yang mengikuti berita terkini atau berita politik," tutur pendiri sekaligus Chief Operating Officer (COO) IDN Times William Utomo.