Palembang (ANTARA News Sumsel) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Selatan mencatat terjadi 176 kali bencana ekologis di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi tersebut selama 2018.
"Sepanjang tahun lalu terdapat 57 kali kebakaran hutan dan lahan, 44 kali banjir, serta puluhan bencana longsor dan bencana ekologis lainnya," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri pada acara Tinjauan Lingkungan Hidup Selama 2018, di Palembang, Selasa.
Akibat bencana ekologis itu ribuan rumah termasuk fasilitas kesehatan, pendidikan, peribadatan, mengalami rusak ringan hingga berat karena terendam air hujan dan longsor.
Menurut dia, maraknya aktivitas industri ekstraktif yang berbasiskan lahan dan sumberdaya alam merupakan bagian dari pembangunan yang selama ini turut berperan menjadi penyebab bencana ekologis.
Bencana ekologis akumulasi kerusakan akibat kesalahan pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya alam, serta eksploitasi karena kepentingan industri, katanya.
Ia menjelaskan, banyaknya korban dan kerugian yang disebabkan bencana ekologis itu menunjukkan telah terjadi? ketidakseimbangan ekologis, yang kemudian memicu perubahan iklim.
Perubahan iklim menimbulkan bencana ekologis dengan dampak yang sangat luas dirasakan oleh masyarakat, kondisi tersebut menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam pengelolaan sumberdaya alam Sumsel, kata Sobri.
Berita Terkait
Bandara Atung Bungsu Pagar Alam kembali beroperasi, Susi Air terbangi dari Palembang dan Bengkulu
Senin, 18 Maret 2024 23:00 Wib
BPBD Sumsel siapkan antisipasi bencana hidrometeorologi
Rabu, 6 Maret 2024 7:02 Wib
OKU tetapkan status siaga darurat bencana alam
Selasa, 5 Maret 2024 20:15 Wib
Longsor menutup ruas jalan Pulau Beringin di OKU Selatan Sumsel
Selasa, 5 Maret 2024 20:00 Wib
27 daerah berstatus waspada dampak hujan, termasuk Sumsel
Minggu, 3 Maret 2024 7:20 Wib
Dinkes OKU salurkan makanan tambahan untuk korban banjir
Kamis, 29 Februari 2024 20:15 Wib
BPBD OKU Selatan gelar patroli ke kawasan rawan bencana alam
Minggu, 25 Februari 2024 17:23 Wib
Pagar Alam bangun 100 lembaga penyalur BBM satu harga
Minggu, 25 Februari 2024 13:14 Wib