Pontianak (ANTARA News Sumsel) - Ketua Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Kalimantan Barat, Nugroho Henray Ekasaputra, mengatakan harga tiket pesawat yang saat ini mulai tinggi tentu akan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatan baik lokal maupun internasional.
"Sejak awal tahun ini harga tiket memang mulai dirasakan tinggi. Maskapai kita lihat dalam menjual tiket memaksimalkan harga batas atas. Itu tentu mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai daerah di Nusantara atau wisatawan asing ke pejuru wilayah negara kita," ujarnya di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu.
Padahal, kata Henray, 60 persen aktivitas orang ingin berwisata dipengaruhi oleh harga tiket pesawat. Jika harga tiket tinggi tentu orang akan berfikir ulang atau akan sedikit memperhatikan untuk kegiatan berwisatanya.
"Apalagi ke Kalbar ini, saat hari kegiataan keagamaan dan hari besar sebelumnya saja tinggi. Jika dengan kondisi sekarang tentu akan jauh lebih tinggi. Pada Cap Go Meh saja di Singkawang, sudah ada tamu kita yang membatalkan ke sana. Sebab untuk transportasi sangat tinggi," jelas dia.
Menurutnya, dengan kondisi ini juga akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia maupun kunjungan wisatawan Nusantara ke berbagai daerah.
"Bagaimana target kunjungan wisata Nusantara dan 20 juta wisatawan mancanegara bisa tercapai jika harga tiket pesawat tinggi," jelas dia.
Ia memaparkan seharusnya antar kementerian saling mendukung, Kementerian Perwisata juga didukung oleh Kementerian Perhubungan.
"Bagaimana maskapai milik BUMN mendukung kebijakan pemerintah. Maskapai lainnya didorong oleh Kemenhub juga demikian. Semua harus sinkron dan saling mendukung baru bisa mencapai target," ujarnya.
Ia menambahkan belum lagi saat ini satu di antara maskapai yaitu Lion Air, tidak lagi mengratiskan bagasi. Hal itu, kata dia, akan mempengaruhi minat wisatawan membeli produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Bagasi tidak lagi gratis, wisatawan berpikir panjang untuk membeli dalam jumlah banyak oleh-oleh hasil produk UMKM. Hal tersebut tentu berdampak negatif pada sektor UMKM tersebut," katanya.
Oleh karena itu, sebagai pemberi jasa perjalanan, pihaknya meminta pemerintah mempertimbangkan dan memperhatikan hal-hal tersebutterkait peningkatan kunjungan wisatawan.
"Kami promosi ke sana kemari tidak akan berdampak maksimal tanpa didukung kebijakan yang memudahkan," ujarnya.
Berita Terkait
Wisatawan serbu bianglala terbesar di Sumatera
Selasa, 16 April 2024 0:19 Wib
Wisatawan Goa Putri OKU membludak pada puncak libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 19:38 Wib
Wisatawan kunjungi jembatan Ampera Palembang saat arus balik
Sabtu, 13 April 2024 16:50 Wib
Wisatawan kunjungi arena taman burung saat Lebaran di Palembang
Sabtu, 13 April 2024 4:05 Wib
Survei: Wisatawan Gen Z dan milenial berlibur untuk hilangkan stres
Minggu, 25 Februari 2024 16:52 Wib
Pemkot Palembang targetkan 2,5 juta wisatawan pada 2024
Minggu, 25 Februari 2024 13:16 Wib
Wisatawan asal China meninggal di Pink Beach karena kelelahan
Minggu, 11 Februari 2024 16:14 Wib
Satpol PP amankan pengamen yang ribut dengan wisatawan di BKB Palembang
Senin, 29 Januari 2024 6:46 Wib