Akibat isu tsunami, warga Sibolga-Tapanuli Tengah berhamburan ke arah pegunungan

id tsunami,sibolga,tapanuli

Akibat isu tsunami, warga Sibolga-Tapanuli Tengah berhamburan ke arah pegunungan

Kota Sibolga (Foto ist)

Sibolga, Sumut, (ANTARA News) - Warga Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, panik setelah beredarnya isu akan terjadi tsunami sehingga menyebabkan warga berusaha menyelamatkan diri ke arah pengunungan dan perbukitan terdekat.

"Begitu cepat informasi itu tersiar, sehingga kami pun panik dan ikut menyelamatkan diri. Karena tetangga dan juga warga lainnya sudah berhamburan meninggalkan rumah masing-masing. Karena informasi yang sampai ke kami akan terjadi tsunami karena air laut di Sibolga-Tapteng sudah surut," kata Delora Sinaga,  warga Sibolga, Kamis.

Akibat isu yang menghebohkan itu arus lalu lintas di Sibolga-Tapanuli Tengah macet, demikian juga di wilayah pegunungan seperti di arah Pandan dan Tukka dipadati ribuan warga dan kendaraan.

Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk juga mendapat kabar yang sama, namun ia mnegaku tidak langsung panik dan bersama Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja langsung turun ke pinggir laut untuk memastikan apakah benar air laut surut.

"Saya bersama dengan Kapolres Sibolga sudah meninjau ke tepi laut, semuanya aman-aman saja. Bahkan sudah kita minta dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan pengecekan ke BMKG pusat, dan hasilnya tidak benar akan terjadi tsunami," katanya.

Jadi, lanjut dia, informasi yang begitu cepat tersiar itu adalah kabar bohong atau hoaks dan tidak jelas sumbernya.

"Kami imbau agar masyarakat yang sudah sempat panik dan berada di pegunungan agar turun dan kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Sementara itu, Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Sukamat yang dikonfirmasi menyebutkan, setelah melihat reaksi masyarakat yang panik, ia langsung memerintahkan personelnya untuk melakukan pengecekan dan patroli keliling demi memastikan keamanan di rumah-rumah dan tempat pemukiman masyarakat yang sudah keburu ditinggal penghuninya.

"Anggota langsung kita kerahkan tadi untuk memantau serta patroli dan pengamanan," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas kegempaan di Tapanuli dan sekitarnya, sehingga masyarakat diminta tidak mempercayai isu tsunami yang beredar.

"Kami segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di sensor terdekat dimana hasilnya tidak ada aktivitas kegempaan di Tapanuli dan sekitarnya," kata Rahmat dalam pesan tertulisnya di Jakarta.