Maskapai nilai kenaikan tarif kargo masih normal

id maskapai,penerbangan,garuda,garuda indonesia

Maskapai nilai kenaikan tarif kargo masih normal

Arsip - Dua Pramugari Garuda Indonesia melambaikan tangan sebelum memulai keberangkatan penerbangan perdana Maskapai Garuda Indonesia rute Palembang-Padang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Jumat (31/8). Maskapai Garuda membuka penerbangan rute Palembang Padang dengan empat kali penerbangan dalam seminggu dengan pesawat ATR 72 600 dengan kapasitas 70 penumpang. (ANTARA News /Feny Selly/Ang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Maskapai Penerbangan Garuda menilai kenaikan tarif kargo masih batas normal meskipun banyak dikeluhkan jasa logistik barang.

General Manager Garuda Indonesia Palembang Wahyudi Kresna mengatakan salah satu kebijakan maskapai menaikan tarif kargo yakni selama 10 tahun terakhir belum pernah dilakukan penaikan.

"Sudah lebih dari 10 tahun tarif kargo yang kami kenakan selalu datar (flat), adapun kenaikan ini juga sifatnya bertahap tidak langsung signifikan dan semua maskapai juga menaikanya, bukan hanya garuda," kata Wahyudi Kresna, Rabu. 

Sebelumnya Maskapai Garuda mengenakan tarif kargo Rp 3.300 perkilogram, saat ini naik menjadi Rp 7.000 perkilogram, memangnaik hampir dua kali lipat tetapi masih jauh lebih murah dibandingkan jasa logistik barang, lanjutnya.

Kenaikan bertahap dimulai sejak akhir Oktober, November dan Desember, selama waktu tersebut Wahyudi mengungkapkan tidak ada penolakan dari pihak jasa logistik barang manapun.

Pihaknya mengaku sudah mengkomunikasikan kenaikan bertahap tersebut kepada pelaku jasa logistik barang khususnya di Palembang, mengingat rata-rata perhari maskapainya mengangkut 7 ton barang kiriman dari Kota Palembang mulai dari dokumen, barang e-commercce hingga makanan.

"Kenaikan tarif kargo merupakan kebijakan dari pusat, kami hanya menerapkannya saja, bila rekan-rekan jasa logistik barang menaikan tarif ongkos kirim ya tentu itu kebijakan mereka," ujar Wahyudi.

Ia menjelaskan masyarakat bisa mengirim lewat kargo bandara jika barang yang dikirim jumlahnya banyak dengan harga lebih rendah, namun pihaknya tidak memberikan pelayanan sepenuh jasa logistik barang, alias penerima mengambil sendiri paket kiriman di kargo bandara. 

"Ya itulah kelebihan - kekurangan  kargo bandara, kawan-kawan jasa logistik barang juga memasang tarif tertentu sesuai dengan pelayanan yang mereka berikan (door to door), tinggal masayrakat saja mau pilih mana," tambah Wahyudi.