Rupiah terapresiasi seiring sinyal "Pelonggaran" dari The FED

id rupiah,mata uang indonesia,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang,nilai tukar rupiah

Rupiah terapresiasi seiring sinyal "Pelonggaran" dari The FED

Tumpukan uang Rupiah. (ANTARA)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, menguat sebesar 167 poin menjadi Rp14.103 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.270 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Senin, mengatakan dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah didorong oleh pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang cenderung untuk menunda kenaikan suku bunga atau melakukan kebijakan moneter longgar (dovish).

"The Fed menyatakan lebih bersabar dalam menaikan tingkat suku bunganya tahun ini dan lebih melihat arah pergerakan ekonomi Amerika Serikat sebelum mengambil keputusan untuk menaikan tingkat suku bunga," paparnya.

Ia menambahkan kemungkinan akan adanya perundingan perdagangan antara Amerika Serikat-China pada 7-8 Januari di Beijing, turut menjadi faktor negatif bagi dolar AS.

"Rupiah mendapatkan sentimen positif dari pelemahan dolar AS di pasar global itu," katanya.

Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova mengatakan data ekonomi Indonesia yang terbilang positif masih menjadi salah satu faktor yang mendorong nilai tukar rupiah kembali terapresiasi.

"Pada awal tahun ini kita sudah disuguhi data inflasi yang terkendali, serta realisasi pendapatan negara dalam APBN naik dibandingkan tahun 2017," ujarnya.

Menurut dia, pendapatan APBN yang meningkat menunjukan fiskal Indonesia yang sehat. Kondisi itu akan membuat investor melirik Indonesia sebagai tempat investasi.