Yadi ikhlaskan jasad kakaknya tidak bisa ditemukan

id Longsor,Sukabumi,Cisolok

Yadi ikhlaskan jasad kakaknya tidak bisa ditemukan

Petugas SAR gabungan bergotong royong berusaha mengeluarkan jenazah korban longsor yang tertimbun material tanah di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (5/1/2019). Pada hari ke-6 pencarian, petugas SAR gabungan berhasil menemukan enam jenazah korban longsor. (ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan/aww.)

Sukabumi (ANTARA News Sumsel) - Keluarga korban mengiklhaskan satu anggota keluarganya tidak ditemukan tim SAR gabungan hingga masa tanggap darurat bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ditutup.

"Kami sudah ikhlas kakak saya Ruhesih (40) tidak bisa ditemukan tim SAR gabungan karena ini adalah bencana," kata adik korban, Yadi di lokasi bencana di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Minggu.

Menurutnya, pada kejadian tersebut lima anggota keluarganya menjadi korban meninggal dunia yakni ayah dan ibu, kakak, ipar dan keponakannya.

Selain kakaknya, jasad anggota keluarga lainnya berhasil ditemukan dan sudah dimakamkan.

Dirinya masih belum bisa percaya bencana longsor yang terjadi di tanah kelahirannya merenggut nyawa keluarganya.

Hingga saat ini, ia pun belum mengetahui apa rencana ke depan tetapi minta doa kepada siapapun agar keluarga yang menjadi korban tewas diberikan ketenangan.

"Saya dari keluarga tidak akan menuntut apapun, meskipun jenazah kakak saya tidak ditemukan dan harus terkubur selamanya di lokasi tanah longsor," tambahnya.

Sementara, Danrem 061/Suryakencana Kolonel (Inf) Hasan mengatakan sebelum masa tanggap darurat bencana tanah longsor ini ditutup pihaknya melakukan rapat kecil dengan seluruh instansi terkait seperti Polri, Basarnas, BNPB, BPBD dan pemerintah desa.

Hasilnya meskipun satu korban tidak berhasil ditemukan, namun pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak menuntut untuk dilakukan pencarian lagi.

"Kami nyatakan pada Minggu (6/1) masa tanggap darurat bencana tanah longsor di Kampung Garehong ditutup dan untuk penanganan lebih lanjut diserahkan ke panitia lokal," katanya.