Gajah rusak tanaman petani Nagan Raya

id gajah,gajah masuk kebun,gajah merusak tanaman,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang,gajah liar

Gajah rusak tanaman petani Nagan Raya

Arsip- Seekor Gajah Sumatera liar . (ANTARA FOTO/Abuyahya)

Meulaboh, Aceh  (ANTARA News Sumsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh melaporkan kawanan gajah sumatera merusak lahan pertanian masyarakat pedalaman daerah setempat.

Kepala Pelaksana BPBD Nagan Raya, Hamidi, melalui Pusdalop Agus Salim, saat dihubungi di Nagan Raya, Minggu, menyampaikan, belum ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kawanan gajah telah banyak merugikan warga desa setempat.

"Korban jiwa belum, hanya lahan pertanian tanaman padi dan kebun masyarakat. Luasnya kami belum ada data secara rinci, tetapi menurut informasi sementara dari warga bahkan di media, itu sudah sampai puluhan hekter," katanya.

Dia menyebutkan kawanan gajah turun ke wilayah Gampong atau Desa Blang Tengku, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, dan peristiwa ini sudah berlangsung beberapa hari terakhir akan tetapi belum bisa ditanggani.

Kawasan setempat kata Hamidi, memang sering dikunjungi satwa gajah liar yang keluar dari kawasan hutan, salah satu penyebabnya adalah terdapat jalur lintasan satwa gajah liar dan dekat dengan area kebun serta lahan pertanian tanaman padi.

"Di sana itu jalur lintasan gajah, satwa ini berpindah-pindah. Dia tidak menetap di sana. Saat jalan bersama kawanan pasti dia singgah di mana pun terdapat makanan, setelah itu dia jalan lagi," katanya.

Awalnya yang dirusak tanaman muda seperti sawit, pinang kemudian masuk ke lahan sawah sehingga satu gubuk juga menjadi sasaran amukan gajah, peristiwa ini belum dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

Menurut Hamidi, pihaknya masih meninggu penyesusian alokasi anggaran untuk melakukan upaya penanganan yang komprehensif, sebab akan butuh biaya operasional cukup banyak untuk melakukan penanggulangan bersama tim.

"Kami hanya memantau saja perkembangan, karena untuk menghalau gajah itu perlu dana untuk mendatangkan gajah jinak. Persoalan dana ini masih belum ada untuk pelaksanaan kegiatan itu," pungkasnya.