Martapura, Sumsel (ANTARA News Sumsel) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, mengimbau peternak sapi untuk menerapkan metode inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik guna meningkatkan jumlah populasi hewan tersebut.
"Melalui metode kawin suntik dapat meningkatkan populasi hewan ternak sapi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Ogan Komering Ulu Timur, Sujarwanto di Martapura, Jumat.
Dia menerangkan, metode IB ini merupakan salah satu upaya peningkatan populasi sapi agar jumlahnya bertambah banyak sehingga kesejahteraan para peternak di wilayah itu dapat lebih meningkat.
"Untuk tingkat hasil kebuntingan pada ternak sapi dengan metode kawin suntik ini dinilai lebih baik dibandingkan dengan kawin alami," katanya.
Dia menjelaskan, kelebihan dari metode kawin suntik tersebut selain menjamin kesehatan indukan tidak tertular penyakit dari pejantan, kualitas benih juga dapat menghasilkan anak sapi yang sehat.
"Untuk itu para peternak diharapkan menerapkan medote kawin suntik pada sapi peliharaan agar jumlah populasinya bertambah banyak dan menghasilkan sapi yang sehat," jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga menyiapkan sekitar 50 orang petugas yang akan melayani para peternak dalam menerapkan medote kawin suntik agar memahami cara penggunaannya.
"Masyarakat yang ingin memanfaatkan metode atau teknologi IB tersebut dapat langsung menghubungi petugas insiminator di wilayah masing-masing," ujarnya.
Berita Terkait
Sejak 2022 BRIN hasilkan suplemen atasi ternak kekurangan mineral
Jumat, 15 Maret 2024 9:49 Wib
Satgas vaksinasi Dinas Peternakan OKU siap sisir 10 ribu ternak
Jumat, 1 Maret 2024 19:18 Wib
Sepanjang 2023, 11.592 ekor hewan ternak di OKU divaksin anti-PMK
Selasa, 27 Februari 2024 19:55 Wib
Dua kerbau terluka diserang satwa liardi Sipinang Agam
Sabtu, 24 Februari 2024 17:49 Wib
Cakupan vaksin PMK di OKU Selatan capai 100 persen pada 2023
Senin, 12 Februari 2024 16:13 Wib
Mahasiswa Indonesia raih emas di ajang Thailand Inventors Day 2024
Rabu, 7 Februari 2024 15:10 Wib
Ganjar: Harga jagung yang cukup tinggi beratkan peternak
Jumat, 19 Januari 2024 11:14 Wib
Disnak OKU cegah penyebaran penyakit pada hewan
Jumat, 17 November 2023 22:32 Wib