KKP bentuk desa inovasi digital 4.0

id kampung nelayan,desa inovasi digital 4.0,Kementerian Kelautan dan Perikanan,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang

KKP bentuk desa inovasi digital 4.0

Arsip- Suasana Kampung Nelayan. (ANTARA News Sumsel)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah membentuk desa inovasi digital 4.0 di sejumlah daerah guna meningkatkan terobosan kreativitas dan menerapkan hasil riset di sektor kelautan dan perikanan nasional.

"Dalam hal riset, BRSDM (Badan Riset dan Sumber Daya Manusia) telah mengembangkan inovasi baru, yakni pembentukan desa inovasi digital 4.0 yaitu di Kampung Gabus di Ciseeng, Kampung Sidat di Cilacap, Kampung Nila di Sleman," kata Kepala BRSDM KKP Sjarief Widjaja di Jakarta, Kamis.

Menurut Sjarief Widjaja, KKP juga telah mengembangkan Inovasi Teknologi Adaptif Perikanan Mina Padi Air Payau (INTAN-AP) Padi Udang Windu (PANDU) di Sulawesi Selatan.

Selain itu, ujar dia, BRSDM juga telah merilis produk-produk unggulan seperti "backyard vaname" (budidaya udang skala rumah tangga) dan LEDikan yang berfungsi untuk memikat ikan dengan menggunakan lampu LED.

Di samping itu, BRSDM juga memiliki aplikasi berbasis Android bernama Laut Nusantara yang memudahkan aktivitas nelayan tradisional dalam mencari ikan di lautan, serta Wakatobi AIS (Automatic Identification System) yang dapat melacak posisi nelayan saat sedang melaut.

"Tentunya semua temuan ini memberikan manfaat kepada masyarakat secara langsung." terangnya.

Ia juga mengemukakan bahwa BRSDM saat ini telah memiliki terobosan baru untuk mendekatkan hasil riset dan inovasi pada industri, salah satunya melalui program Science and Innovation Business Matching (SIBM) 2018.

Program SIDM tersebut merupakan upaya percepatan hilirasi inovasi riset KP untuk memberikan kontribusi dan manfaat langsung kepada masyarakat melalui penandatangan dokumen kerja sama pra-lisensi dengan mitra industri.

"Dalam forum tersebut, para peneliti kami menyampaikan hasil patennya untuk dapat dimanfatkan oleh industri. Salah satu contohnya, kami bekerja sama dengan PT Martina Berto, Tbk atau Martha Tilaar Group dalam proses pembuatan produk kosmetik menggunakan rumput laut hasil riset BRSDM. Terdapat juga pakan ikan alternatif, yakni maggot, yang dihasilkan melalui sistem biokonversi sampah organik," ungkap Sjarief.

BRSDM KKP juga tengah membangun PIAMARI (Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute) dan MIAMARI (Morotai Integrated Aquarium and Marine Research Institute).

Sjarief menuturkan bahwa PIAMARI hadir untuk meneliti perihal sumber daya kelautan di perairan Samudra Hindia dan MIAMARI fokus pada sumber daya kelautan di Samudra Pasifik.

"Ke depannya, BRSDM mendorong seluruh satker untuk menjadi Badan Layanan Umum (BLU). BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat," katanya.

Kepala BRSDM mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mengusulkan 12 satker untuk menjadi BLU, yang terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap pertama meliputi BPPP Banyuwangi, BPPP Tegal, Poltek KP Sidoarjo, Poltek KP Bitung, Riset Gondol dan Riset Maros. Sedangkan di tahap dua terdapat BROL Perancak, STP Jakarta, SUPM Bone, BRPI Sukamandi, BBRPPBKP Slipi dan BPPP Medan.