RSUD Ibnu Soetowo diduga tahan bayi pasien

id RSUD IBNU SOETOWO DIDUGA TAHAN BAYI PASIEN,RSUD Ibnu Soetowo,berita sumsel,berita palembang,antara palembang,antara sumsel

RSUD Ibnu Soetowo diduga tahan bayi pasien

Reni Novita Sari (20) orang tua bayi yang ditahan pihak RSUD Ibnu Soetowo Baturaja (ANTARA News Sumsel)

Baturaja, Sumsel (ANTARA News Sumsel) - RSUD Ibnu Soetowo Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan diduga menahan bayi pasien yang tidak dapat membayar tagihan rumah sakit untuk biaya persalinan sebesar Rp6,3 juta.

"Saya mencemaskan keadaan anak saya karena sudah lebih dari tiga hari ditahan pihak RSUD Ibnu Sutowo," kata Reni Novita Sari (20) ibu sang bayi warga Dusun IV Desa Lubuk Rukam Kecamatan Peninjauan, Ogan Komering Ulu di Baturaja, Kamis.

Dia menjelaskan, bayi yang belum sempat diberikan nama tersebut terpaksa ditahan di ruang perawatan RSUD Ibnu Soetowo karena dirinya tidak bisa membayar tagihan rumah sakit sebesar Rp6,3 juta.

"Bahkan biaya tersebut akan terus naik mengingat setiap harinya selama bayi saya masih dirawat di RSUD Ibnu Sutowo," ujarnya.

Menurut Reni, terpaksa menjalani persalinan di RSUD Ibnu Sutowo karena bayi yang dikandungnya sudah terminum air ketuban serta pihak puskesmas tidak bisa mengambil tindakan medis lagi.

"Sebelum proses melahirkan, pihak rumah sakit menanyakan apakah menggunakan Kartu Keluarga, KTP atau BPJS. Tapi saya tidak punya," lanjutnya.

Kemudian, kata dia pihak rumah sakit menyodorkan berkas untuk ditandatangani guna dilakukan perawatan umum atau tidak ada jaminan.

"Saat itu saya dan keluarga hanya berfikir cara nyelamatkan bayi kami, sehingga berkas itu ditandatangani suami saya," ungkapnya.

Setelah melahirkan, terang dia bayi Reni mengalami gangguan medis sehingga harus dilakukan perawatan intensif ditempatkan di ruangan perawatan anak kebidanan RSUD Ibnu Sutowo selama empat hari dengan biaya tagihan sebesar Rp6,3 juta.

"Saya sempat menemui kepala rumah sakit untuk minta keringanan. Namun hanya bisa dibantu Rp700 ribu. Saya bingung mau cari kemana untuk membayar sisanya sedangkan suami hanya buruh serabutan yang berpenghasilan Rp30 ribu per hari," jelasnya.

Sementara Humas RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Turipno secara terpisah mengaku belum mengetahui adanya bayi pasien yang ditahan karena belum melunasi biaya persalinan tersebut.

"Namun yang jelas ada tiga opsi dalam hal ini, yaitu orang tua bayi tersebut membuat surat pernyataan kapan bisa membayar dengan penjaminnya atau mendatangi pihak Dinas Sosial dan BAZNAS guna meminta jalan keluar," tegasnya.