Pemprov Sumsel dukung pengembangan kampung siaga bencana

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan(Sumsel) mendukung pengembangan kampung siaga bencana(KSB) di kabupaten dan kota dalam provinsi setempat karena hingga kini jumlahnya masih terbatas.

"Sekarang ini belum seluruh daerah memilki KSB, melihat kondisi tersebut perlu dilakukan berbagai kegiatan yang bisa mendorong Pemkab/Pemkot membentuk dan mengembangkan KSB," kata Wagub Sumsel, Mawardi Yahya, di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan, beberapa daerah yang sudah memiliki KSB seperti Kota Palembang, Lubuklinggau, Kabupaten Empat Lawang, Ogan Ilir, Banyuasin, Lahat, dan Kabupaten Muaraenim diharapkan dapat melakukan pengembangan terutama di beberapa kawasan yang tergolong rawan bencana alam.

Sedangkan bagi daerah yang belum memiliki KSB, didorong untuk segera membentuknya karena keberadaan KSB jika terjadi bencana di suatu daerah bisa lebih cepat ditanggulangi dan bisa diminimalisir timbulnya masalah sosial.

Untuk mengembangkan KSB, pihaknya akan mendorong Dinas Sosial Sumsel proaktif melakukan pembinaan ke kabupaten dan kota yang belum memiliki KSB.

Sesuai Undang Undang No.24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, Dinas Sosial diwajibkan membina masyarakat mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam yang bisa menimbulkan berbagai permasalahan sosial.

Salah satu upaya menjalankan amanat UU tersebut, pihaknya berupaya memfasilitasi pembentukan KSB, minimal satu unit setiap kabupaten dan kota di kawasan permukiman penduduk yang tergolong cukup rawan dilanda bencana.

Menurut dia, untuk membentuk KSB diperlukan 100 tenaga sukarelawan yang dibekali dengan keterampilan menggunakan peralatan penanggulangan bencana dan evakuasi korban.

"Sukarelawan KSB yang sudah ada di beberapa kabupaten dan kota tersebut, sejauh ini dapat diandalkan sebagai perpanjangtanganan Dinas Sosial Sumsel untuk memberikan bantuan penyelamatan dan penyaluran bahan makanan," kata Wagub.