Palembang (ANTARA News Sumsel) - Sejumlah kawasan permukiman penduduk dan beberapa ruas jalan protokol di Kota Palembang, Sumatera Selatan tergenang air akibat hujan deras berlangsung sekitar dua jam.
Hujan deras di Kota Palembang, Senin sore, turun cukup lama sehingga mengakibatkan "drainase" dan anak Sungai Musi meluap menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk, seperti di kawasan Makrayu, Sekip dan Sukarami..
Selain itu, beberapa ruas jalan seperti di kawasan Jalan. Kapten A Rivai, Kolonel H Barlian, Basuki Rahmad, dan Jalan Mayor Ruslan.
Air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk tersebut, mengakibatkan pula arus lalu-lintas mengalami kemacetan panjang serta beberapa kendaraan roda dua dan empat mogok karena mesin kemasukan air.
Salah seorang warga Kecamatan Sukarami, Fauzi, mengatakan, hujan cukup deras lebih dari dua jam itu menggenangi jalan akses menuju ke kawasan permukiman tempat tinggalnya, serta sejumlah rumah warga sekitar kawasan itu.
Genangan air hujan tersebut biasa terjadi, melihat kondisi ini pihaknya mengharapkan kepada Wali Kota Palembang, Harnojoyo yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup dan permukiman penduduk segera memaksimalkan program pengendalian banjir pada saat musim hujan.
Sebelumnya, Wali Kota Palembang Harnojoyo, mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, intensitas curah hujan pada Desember 2018 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya karena mulai memasuki musim hujan.
Hujan di ibu kota Provinsi Sumsel ini berpeluang terjadi pada siang hingga malam hari disertai angin yang cukup kencang dengan intensitas curah hujan hingga 400 milimeter.
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air hujan di sejumlah kawasan permukiman dan jalan protokol yang tergolong rawan "banjir" itu, pihaknya berupaya memperbaiki saluran air, melakukan normalisasi sungai dan menambah kolam retensi.
Kemudian, menyelesaikan proyek pompanisasi pengendalian banjir, serta gencar melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan dari sampah dan rumput/tanaman liar.
Berita Terkait
Juan Jesus dongkol dengan keputusan FIGC terkait rasisme
Kamis, 28 Maret 2024 11:38 Wib
Karena sakit hati, pencari kepiting di bunuh
Kamis, 28 Maret 2024 11:37 Wib
Artis Cinta Laura berusaha tetap produktif selama Ramadhan
Kamis, 28 Maret 2024 11:34 Wib
Edtech Cakap: Gen Z paling masif adopsi slang bahasa Inggris
Kamis, 28 Maret 2024 11:25 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:19 Wib
"Carbon capture storage" berpeluang jadi bisnis baru
Kamis, 28 Maret 2024 11:18 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib