Daftar korban penembaka KKB hasil penelusuran TNI

id penembakan,kkb,opm,korban selamat kkb,penembakan papua,pekerja kotruksi ditembak kkb,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang

Daftar korban penembaka KKB hasil penelusuran TNI

Petugas membawa kantong berisi jenazah korban penembakan di Nduga, di bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, Kamis (6/12/2018). (ANTARA FOTO/HO/aww.)

Jayapura (ANTARA News Sumsel) - Hingga kini satuan TNI terus berupaya menelusuri keberadaan warga sipil pada dua distrik di Kabupaten Nduga, Papua yakni Distrik Yigi dan Mbua untuk memperjelas identitas korban akibat ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) di sana.

Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi menyebutkan hasil penyisiran dan pengejaran aparat gabungan TNI-Polri di Distrik Yigi dan Distrik Mbua hingga Jumat pukul 05.00 WIT, sebanyak 16 orang ditemukan meninggal dunia.

Sebanyak sembilan jenazah sudah dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua, pada Kamis (6/12).

Adapun identitas sembilan jenazah itu, yakni:
1. Agustinus T (karyawan PT Istaka Karya) 2. Jepry Simaremare (karyawan PT Istaka Karya) 3. Carly Zatrino (karyawan PT Istaka Karya) 4. Alpianus M (karyawan PT Istaka Karya) 5. Muh. Agus (karyawan PT Istaka Karya) 6. Fais Syahputra (karyawan PT Istaka Karya) 7. Yousafat (karyawan PT Istaka Karya) 8. Aris Usi (karyawan PT Istaka Karya) 9. Yusran (karyawan Istaka Karya)

"Proses identifikasi dan autopsi direncanakan akan dilakukan di RS Charitas Timika," ujar Letkol Dax.

Sedangkan 20 orang yang ditemukan selamat, yakni: 1. Marthinus Sampe, laki-laki, 25 tahun (karyawan PT Istaka Karya) 2. Jefriyanto, laki-laki, 25 tahun (karyawan PT Istaka Karya) 3. Ayub, laki-laki (karyawan PT Istaka Karya) 4. Jimmy Aritonang, laki-laki, 32 tahun. (karyawan PT Istaka Karya) 5. Johny Arung, lak-laki (karyawan PT Istaka Karya) 6. Tarki, laki-laki (karyawan PT Istaka Karya) 7. Matheus Palinggi, laki-laki (karyawan Istaka Karya) 8. Awan Maulana, laki-laki, 22 tahun (pekerja tower Telkomsel) 9. Siman, laki-laki, 24 tahun (pekerja bangunan) 10. Yulius, laki-laki, 25 tahun (pekerja bangunan) 11. Yulman Mange, laki-laki, 26 tahun (pekerja bangunan) 12. Nolpianus, laki-laki, 18 tahun (pekerja bangunan) 13. Selfianus Mari, laki-laki, 35 tahun (pekerja bangunan) 14. Makbul, laki-laki 50 tahun (pekerja bangunan) 15. Jon Tandibua, laki-laki, 45 tahun (pekerja bangunan/tenaga kesehatan) 16. Saleh, laki-laki, 28 tahun (pekerja bangunan) 17. Simon Tandi, laki-laki, 44 tahun (pekerja bangunan) 18. Batok, laki-laki, 43 tahun (pekerja bangunan) 19. Mesran Arifin, laki-laki, 41 tahun (pekerja bangunan) 20. Dirro Rombe, laki-laki, 34 tahun (pekerja bangunan)

Selain 20 pekerja konstruksi (pekerja bangunan) itu, terdapat empat orang warga setempat yang juga ikut dalam rombongan evakuasi sesuai manifest heli dan hercules saat proses evakuasi dari Nduga dan Wamena ke Timika, yakni:

1. Asem Kogoya, laki-laki, dewasa.

2. Endinus Tabuni, laki-laki, 31 tahun.

3. Krisna Tabuni, balita.

4. Sargi Lokbere.

Dengan demikian, sebanyak 24 orang warga sipil telah dievakuasi dalam kondisi selamat dari Distrik Mbua dan Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Sebanyak 22 orang dievakuasi ke Timika, dan dua lainnya masih di Wamena.

Rinciannya, tujuh orang karyawan PT Istaka Karya, 12 pekerja bangunan, 1 pekerja tower Telkomsel, dan 4 orang masyarakat setempat.

Menurut Letkol Dax, dari 16 orang korban meninggal dunia, sembilan orang di antaranya merupakan karyawan PT Istaka Karya.

Jumlah total karyawan PT Istaka Karya saat insiden Nduga berdarah, tercatat sebanyak 28 orang. Sebanyak 7 orang dipastikan selamat, 9 orang dipastikan meninggal dunia, 7 orang belum teridentifikasi, dan 5 orang lainnya belum diketahui keberadaannya.

"Data di atas masih terus diupdate sesuai perkembangan informasi," ujar Letkol Dax lagi.

Selain warga sipil, prajurit TNI-Polri juga menjadi korban KKB itu, dan juga sudah dievakuasi, yakni 1 orang prajurit TNI gugur (meninggal dunia) atas nama Serda Handoko, dan 2 luka tembak, masing-masing seorang anggota TNI atas nama Pratu Sugeng, dan seorang anggora Polri (Brimob) atas nama Bharatu Wahyu.