Kodam XVII Cenderawasih tambah personel dikirim ke Nduga

id tni,Kodam XVII Cenderawasih,pangdam,kkb,bersenjata

Kodam XVII Cenderawasih tambah personel dikirim ke Nduga

Keluarga korban mendatangi Kodim 1702 Jayawijaya untuk mengetahui kondisi keluarganya yang diduga menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wamena, Papua, Selasa (4/12/2018). ((ANTARA FOTO/Marius Frisson Yewun))

Jayapura (ANTARA News Sumsel) - Kodam XVII Cenderawasih, Rabu pagi, mengirim kembali satu kompi dari Yonif 751 VJS Sentani, untuk memperkuat personel gabungan yang sudah dikerahkan ke Nduga.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Joshua Sembiring kepada Antaranews, Rabu, mengatakan, prajurit TNI kini sudah berada di Wamena setelah diterbangkan dari Sentani dengan menggunakan pesawat Hercules.

Sebelumnya tercatat 169 personel gabungan TNI-Polri sudah dikerahkan ke Nduga untuk melakukan proses evakuasi terhadap para korban pembunuhan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menewaskan karyawan PT Istaka yang sedang melakukan pembangunan jembatan di Distrik Yall.

Selain menggerahkan personel, proses evakuasi juga menggerahkan empat helikopter termasuk satu unit jenis MI dan Bolco, kata mantan Kasdam Siliwangi itu melalui telepon selularnya lalu mengatakan, saat ini proses evakuasi sedang dilakukan baik terhadap karyawan maupun anggota tni yang menjadi korban.

"Evakuasi diawali dari kawasan kali atau sungai kecil Yigi dan sekitar gunung Tabo," kata Mayjen TNI Sembiring.

Pangdam yang mengaku bersama Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin berada di Wamena mengatakan, faktor cuaca dan kondisi geografi yang menyulitkan proses evakuasi.

Proses evakuasi di kali Yigi dan sekitar gunung Tabo sedang dilakukan dan diharapkan tidak ada kendala berarti, karena selain dilakukan melalui darat juga melalui udara,kata Mayjen TNI Sembiring.

Data yang dihimpun Antara mengungkapkan karyawan PT.Istaka yang tercatat sebanyak 25 orang yang tersebar di kali Yigi, kali Kabunggame dan base camp di Yall.

KKB, pada Minggu (2/12) menyerang dan membunuh para pekerja yang sedang menggerjakan pembangunan jembatan, yang awalnya dilaporkan 24 orang meninggal. Pada  Senin (3/12) sekitar pukul 18.30 WIT KKB menyerang Pos TNI Mbua hingga menyebabkan satu prajurit tewas tertembak.