"Produksi kopi robusta di Sumbagsel yakni Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Ketiga kawasan itu juga disebut Segi Tiga Emas," kata Ketua AEKI Lampung Juprius, di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan, produksi kopi robusta tahun ini turun tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Estimasi produksi kopi di kawasan Sumbagsel 250 ribu ton.
Menurutnya, pada tahun lalu produksi kopi robusta di tiga kawasan penghasil kopi robusta mencapai sekitar 220 ribu ton.
Khusus Lampung, lanjutnya, produksi kopi robusta pada tahun ini juga diperkirakan turun meski tidak terlalu banyak.
Juprius menjelaskan, produksi kopi robusta Lampung pada tahun ini diperkirakan mencapai 100 ribu ton.
Sementara itu, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung menyatakan bahwa prouksi kopi tahun ini mencapai 104.716 ton atau turun tipis bila dibandingkan tahun lalu.
"Pada tahun lalu, produksi biji kopi robusta Lampung mencapai 107.183 ton," kata Sekretaris Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Lampung Jabuk.
Ia menyebutkan,penurunan produksi itu akibat kondisi iklim pada tahun lalu berupa curah hujan yang cukup tinggi.
Menurutnya, faktor utama penurunan hasil produksi kopi yaitu curah hujan yang tidak menentu, sehingga membuat produksi kopi di Lampung tidak stabil.
"Estimasi produksi biji kopi robusta Lampung 104.716 ton dari luas tanaman menghasilkan 136.014 hektare," tambahnya.
Ia menyebutkan, produksi kopi robusta tahun ini turun tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Estimasi produksi kopi di kawasan Sumbagsel 250 ribu ton.
Menurutnya, pada tahun lalu produksi kopi robusta di tiga kawasan penghasil kopi robusta mencapai sekitar 220 ribu ton.
Khusus Lampung, lanjutnya, produksi kopi robusta pada tahun ini juga diperkirakan turun meski tidak terlalu banyak.
Juprius menjelaskan, produksi kopi robusta Lampung pada tahun ini diperkirakan mencapai 100 ribu ton.
Sementara itu, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung menyatakan bahwa prouksi kopi tahun ini mencapai 104.716 ton atau turun tipis bila dibandingkan tahun lalu.
"Pada tahun lalu, produksi biji kopi robusta Lampung mencapai 107.183 ton," kata Sekretaris Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Lampung Jabuk.
Ia menyebutkan,penurunan produksi itu akibat kondisi iklim pada tahun lalu berupa curah hujan yang cukup tinggi.
Menurutnya, faktor utama penurunan hasil produksi kopi yaitu curah hujan yang tidak menentu, sehingga membuat produksi kopi di Lampung tidak stabil.
"Estimasi produksi biji kopi robusta Lampung 104.716 ton dari luas tanaman menghasilkan 136.014 hektare," tambahnya.
