Kementan buat terobosan ubah rawa jadi lahan pertanian

id rawa,kementan,pertanian,sawah

Kementan buat terobosan ubah rawa jadi lahan pertanian

Ilustrasi

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Kementerian Pertanian membuat terobosan dengan berencana mengubah rawa agar dapat diberdayakan menjadi lahan pertanian sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Terobosan yang bakal kita kerjakan secara bersama-sama adalah membangkitkan dan meningkatkan jutaan lahan rawa menjadi lumbung pangan," kata Sekjen Kementan Syukur Iwantoro dalam acara Rapat Konsolidasi Implementasi Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, langkah yang dilakukan oleh Kementan tersebut merupakan sebuah terobosan.

Bila program itu berhasil dilaksanakan, lanjutnya, maka akan membuat pemberdayaan lahan rawa semakin melesat secara nasional.

Berdasarkan data Kementan, pada saat ini total lahan rawa di Indonesia adalah sekitar 34 juta hektare, dan dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 10,9 juta hektare yang berpotensi untuk menjadi lahan pertanian di Nusantara.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemanfaatan lahan rawa dapat menjadi solusi saat paceklik penyediaan pangan.

Mentan mengatakan saat paceklik pangan pada setiap November, Desember dan Januari, khususnya di Jawa, maka tambahan pangan dapat dipenuhi dari lahan rawa di luar Jawa.

"Potensi lahan rawa untuk pengembangan pertanian seluas 21,82 juta hektare atau 64 persen dari total lahan rawa 34,1 juta ha di Indonesia. Saat ini, ketersediaan lahan rawa untuk perluasan areal pertanian seluas 7,52 juta hektar. Jika ini kita optimalkan, maka pangan kita semakin kuat," kata Amran dalam Peringatan Ke-38 Hari Pangan Sedunia di Kalimantan Selatan, 17 Oktober 2018.

Indonesia memiliki lahan rawa seluas 34,1 juta ha yang terdiri dari lahan rawa lebak 25,2 juta ha dan rawa pasang surut 8,9 juta ha yang tersebar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.?

Amran mengatakan dengan produktivitas padi di lahan rawa rata-rata empat ton per hektare, maka tambahan produksi padi bisa mencapai 60,16 juta ton gabah kering giling atau setara beras 37,30 juta ton.

Untuk percepatan peningkatan produksi padi, Kementan telah mengidentifikasi dan memulai upaya optimalisasi lahan rawa satu juta hektare di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan.

"Tantangannya, kita baru menemukan inovasi baru setelah satu sampai dua tahun dicoba. Kita coba di Sumsel dan Kalsel. Dulu, kalau musim kering terbakar hanya menghasilkan asap, tetapi hari ini dijadikan lahan produktif," pungkasnya.