Usia tidak bisa prediksi kekokohan pohon

id Pohon,Sarana utilitas,Pemkot palembang

Usia tidak bisa prediksi kekokohan pohon

Ilustrasi Penebangan Pohon (ANTARA News Sumsel/Kiki Wulandari/Erwin Matondang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kepala Bidang Sarana dan Utilitas (SU)  Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Pera-KP) Palembang, Asmuandi Murod mengaku usia tidak menjamin kekokohan sebuah pohon. 

Menurut dia, pohon tidak dapat diprediksi karena ciri-cirinya agak sulit, begitupun secara teknis memang tidak bisa terdeteksi.

"Jadi pohon tidak bisa dilihat dari usianya, banyak pohon memang usianya tua, namun tetap kokoh," ujar Asmuandi.

Lanjut dia,  hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadinya pohon tumbang. Seperti yang terjadi di titik lokasi Siti Khodijah, Jembatan Musi 2, Kertapati, Kapten Rivai dan Soekarno Hatta.

Sejauh ini, pihaknya menerima laporan masyarakat untuk pemeliharaan pohon yang berada dipinggir jalan. Misalnya, di Jl Mayor Ruslan, Mata Merah, Kamboja dan Musi dua.

"Kalau ada laporan dari masyarakat, kami langsung turunkan tim. Penanganan harus cepat dilakukan karena ini bisa mengancam keselamatan jiwa," tegasnya. 

Menurut Asmuandi, masyarakat tidak boleh melakukan pemangkasan sendiri, karena itu suatu pelanggaran yang bisa dikenakan denda. Pemeliharaan pohon dapat memangkas dengan mengurangi cabang pohon agar tidak membahayakan masyarakat.

Dia mengaku, pihaknya khusus memantau pohon penghijauan yang berada di pinggir jalan. Untuk pohon yang berada di kawasan rumah pribadi menjadi tanggung jawab tuan rumah. Namun, ia tetap menghimbau bagi masyarakat yang memiliki pohon besar juga tetap waspada.

"Jangan lupa melakukan pemeliharaan, khususnya kurangi percabangan pohon," tutupnya.