Gubernur Sumsel ingin revitalisasi Posyandu

id Posyandu,Herman deru,Gubernur sumsel

Gubernur Sumsel ingin revitalisasi Posyandu

Ilustrasi Pos Pelayanan Terpadu (posyandu)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menginginkan revitalisasi Posyandu sampai ke desa-desa pelosok untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. 

"Barometer pelayanan masyarakat tidak hanya dengan berobat gratis, ada namanya edukasi-edukasi pencegahan penyakit, karena mencegah lebih baik daripada mengobati, nah peranan inilah dipegang oleh Posyandu-posyandu, maka tahun 2019 posyandu harus jadi garda terdepan gerakan kesehatan masyarakat," kata Herman Deru saat peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 54 di Palembang, Sabtu. 

Menurutnya edukasi-edukasi tersebut meliputi semua aspek perilaku masyarakat yang masih meremehkan pencegahan penyakit, atau karena memang ada keterbatasan sarana prasarana di beberapa daerah. 

Ia mencontohkan, masih tingginya perilaku masyarakat buang air besar di sungai dengan kondisi MCK yang tidak sehat, hal tersebut ia perhatikan butuh penanganan khusus melibatkan Posyandu. 

Pelayanan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama program kerjanya sebab pembangunan bisa berjalan baik jika elemen sumber daya manusianya sehat, termasuk masyarakat, meskipun tidak semua orang bisa mengupayakan dirinya tetap sehat. 

"Muara kegiatan manusia di dunia ini adalah sehat, percuma banyak uang, kerjaan, pangkat kalau sakit, sangking pentingnya bahkan anggaran kesehatan dan pendidikan di atur langsung oleh Undang-undang," ujar Deru. 

Revitalisasi Posyandu merupakan langkah preventif dari bawah, diirngi pembenahan pelayanan aspek terkecil, seperti standarisasi sarana prasarana fasilitas kesehatan, meratanya jumlah ambulance di desa-desa, sampai sikap manis para petugas kesehatan dalam melayani pasien. 

"Intinya bagaimana Posyandu itu bisa meningkatkan pola hidup sehat kepada masyarakat, karena Posyandulah yang paling dekat dengan masyarakat," ungkap Deru. 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan sumsel Lesty Nuraini mengatakan ada 8.000 Posyandu di Sumsel, namun baru sedikit sekali yang memenuhi standarisasi pelayanan kesehatan. 

"Jumlah itupun belum merata di semua wilayah, kadernya juga masih kurang jumlahnya, kalaupun ada kadang mereka kurang semangat dalam pelayanan, makanya Dinkes Sumsel terus mendorong Dinkes kabupaten/kota memperbaiki hal-hal terkait Posyandu, karena masih tanggung jawab mereka, kalau kami mendorong saja," jelas Lesty. 

Dia menerangkan fungsi peran Posyandu saat ini benar-benar dibutuhkan, mengingat Sumsel sedang menghadapi tiga masalah besar kesehatan. 

"Pokok permasalahan tahun ini pertama Stunting (gangguan pertumbuhan tinggi badan anak), kedua eliminasi TB (tuberkolosis) dimana tiap tahun bertambah 40 ribu penderita baru, harus segera dicarikan solusi agar bisa disembuhkan. Yang ketiga cakupan imunisasi," tambah Lesty. 

Diharapkan keberadaan Posyandu lebih maksimal mencegah masyarakat dari berbagai penyakit menular maupun tidak menular agar mengurangi biaya kesehatan,karena saat ini beban BPJS sudah mulai defisit dalam membiayai para pasien.