Palembang (ANTARA News Sumsel) - Wali Kota Palembang Harnojoyo menjanjikan enam unit rumah pompa sebagai sarana untuk mengatasi banjir di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu pembangunannya akan rampung pada tahun 2018 ini.
Harnojoyo di Palembang, Rabu, mengatakan, pemerintah kota terus berupaya mengatasi persoalan banjir ini dengan membangun rumah pompa di kawasan Sungai Bendung sejak beberapa tahun lalu, dan memperdalam anak Sungai Musi.
Rumah pompa yang tengah dibangun tersebut akan mampu menyedot debit air di beberapa kolam retensi sampai 6.000 liter per detik. Dengan rumah pompa tersebut kawasan yang selama ini tergenang air sampai 16 jam diharapkan akan berkurang dengan durasi menjadi tiga jam untuk waktu penyurutan genangan banjir.
"Tahun ini rumah pompa bendung kami targetkan selesai. Begitu juga dengan beberapa kolam retensi sedang kami bangun," kata dia.
Ia mengatakan untuk mengatasi sendimentasi atau pendangkalan sungai, Pemkot Palembang terus melakukan upaya restorasi, seperti yang dilakukan pada Sungai Sekanak.
"Jika Sungai Sekanak sudah direstorasi dan dikeruk, mudah-mudahan debit airnya dapat lebih lancar," ujar dia.
Terkait banjir yang melanda Kota Palembang pada Selasa (13/11) pagi, kata dia, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya agar genangan airnya yang menyebar luas di sejumlah wilayah di kota ini cepat surut.
Di antaranya dengan mengoperasikan mesin untuk menyedot beberapa genangan air, seperti di kawasan KM 7,5 dan Sekip Bendung.
"Dinas PU Sudah bergerak ke lapangan bersama Balai Besar Wilayah Sungai, dan beberapa tempat akan disedot seperti di depan Punti Kayu KM7,5," katanya.
Harnojoyo mengemukakan genangan air yang terjadi diakibatkan intensitas hujan yang sangat lebat. Sementara di sisi lain, sumber resapan air sudah berkurang.
"Sungai Palembang mengalami sendimentasi akibat sampah dan limbah padat rumat tangga yang menumpuk. Kondisi genangan hari ini bisa lebih parah, jika kita tidak aktif menggalakkan gotong royong," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Palembang, Berty DJ Kowaas mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai evakuasi di sejumlah lokasi di Kota Palembang.
"Personil yang diturunkan 8 orang dengan membawa peralatan SAR air seperti 1 unit LCR, tandu dan pelampung," kata dia.
Ia mengatakan Basarnas telah melakukan evakuasi mulai di Bandara Residence sekitar 60 kepala keluarga (KK) dan di daerah Seduduk Putih sebanyak 200 KK.
Berita Terkait
Juan Jesus dongkol dengan keputusan FIGC terkait rasisme
Kamis, 28 Maret 2024 11:38 Wib
Karena sakit hati, pencari kepiting di bunuh
Kamis, 28 Maret 2024 11:37 Wib
Artis Cinta Laura berusaha tetap produktif selama Ramadhan
Kamis, 28 Maret 2024 11:34 Wib
Edtech Cakap: Gen Z paling masif adopsi slang bahasa Inggris
Kamis, 28 Maret 2024 11:25 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:19 Wib
"Carbon capture storage" berpeluang jadi bisnis baru
Kamis, 28 Maret 2024 11:18 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib