Menhub tegaskan persoalan kecelakaan Lion Air belum final

id menhub,basarnas,knkt,lion air

Menhub tegaskan persoalan kecelakaan Lion Air belum final

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi (kedua kiri) didampingi Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono (kiri) memeriksa turbin pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11/2018). Tim SAR gabungan menyerahkan turbin, roda dan sejumlah barang-barang temuan dari jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 kepada KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/EM)

Makassar (ANTARA News Sumsel) - Meski pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat sudah dihentikan pada Sabtu (10/11), namun persoalan terkait kecelakaan pesawat tersebut belum selesai. 

"Memang proses pencarian tingkat pusat itu sudah selesai, tetapi saya sudah berkordinasi dengan Basarnas. Mereka tetap melakukan dengan satuan-satuan yang ada di Jakarta. Kita tetap berusaha mencari `black box` (kotak hitam)," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.

Menurut dia seusai menjadi Irup pemakaman almarhum Anthonius Gunawan Agung, petugas Air Traffic Controller (ATC) AirNav Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar, pihaknya sudah membicarakan hal itu dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)

 "Dari bahasan kami dengan KNKT, black box memang penting, tapi FDR (flight data recorder) yang ditemukan sudah banyak menemukan hal-hal yang dibutuhkan. Jadi kami tetap berusaha," ujarnya kepada wartawan.

 Meski demikian, pencarian cockpit voice recorder (CVR) Lion Air  belum selesai, karena benda itu bisa dipakai untuk memberikan suatu rekomendasi dari KNKT. 

"Mengenai FDR, teknis, teman-teman dari kelaikan yang menyampaikan. Laporannya belum final, menurut saya karena audit ini berkaitan dengan pesawatnya, awak pesawatnya dan prosedur yang ada dan hal lain secara penerbangan dari Boeing 737 Max 8. Ini belum final," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Muhammad Syaugi menyatakan pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang telah dihentikan secara terpusat.

"Operasi secara terpusat ditutup hari ini. Namun, Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta dan Bandung tetap siaga 24 jam," kata Syaugi dalam jumpa pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu.

 Menurut Kepala Basarnas, KNKT akan terus mencari black box CVR mengingat ada dua black box selain FDR yang telah ditemukan pada 1 November lalu.

 Hingga pencarian dihentikan, tim pencarian dan pertolongan gabungan telah menemukan 196 kantong jenazah. Secara resmi, jumlah penumpang dan awak pesawat yang tercatat sebanyak 189 orang.