Paris (Antara/Anadolu-OANA) - Presiden Prancis pada Sabtu (10/11) kembali menyampaikan seruannya bagi pembentukan militer Eropa guna menghindari ketergantungan pada AS.
Ketika berbicara dengan wartawan sebelum pertemuan dengan timpalannya dari AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Anadolu, yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang-- mengatakan, "Tidak adil hanya bergantung pada AS bagi keamanan Eropa."
Di dalam satu wawancara dengan media Europe 1 pada Selasa (6/11), Macron menyerukan pembentukan militer Eropa.
"Kami takkan melindungi Eropa kecuali kami memutuskan untuk memiliki militer nyata Eropa," kata Macron.
Sementara itu, Trump mengatakan negaranya akan terus mendukung Eropa dalam bidang pertahanan, tapi pemerintah Eropa perlu memberi sumbangan untuk memikul beban secara adil.
Pada Sabtu pagi, Trump mengatakan di Twitter, "Presiden Prancis Macron baru saja menyarankan Eropa membuat militernya sendiri guna melindungi diri dari AS, China dan Rusia."
"Sangat menghina, tapi barangkali Eropa pertama mesti membayar bebannya yang adil di NATO, yang disubsidi AS dengan sangat besar!" tambah presiden AS tersebut.
Menurut media Prancis, setelah pertemuan itu, Macron dan Trump mengatakan Pemerintah Arab Saudi perlu berbagi lebih banyak informasi berkaitan dengan terbunuhnya wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Kedua pemimpin tersebut mengatakan kasus pembunuhan tersebut mengakibatkan meningkatnya ketidak-stabilan di Timur Tengah, demikian laporan media lokal.
Khashoggi, warga negara Arab Saudi dan kolumnis buat The Washington Post, terbunuh pada 2 Oktober di dalam Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Setelah beberapa pekan membantah terlibat, Kerajaan itu mengakui Khashoggi telah terbunuh di dalam Konsulat Arab Saudi tapi menyatakan keluarga kerajaan sebelumnya tidak mengetahui rencana untuk membunuh dia.
Sejauh ini, 18 orang --termasuk perwira keamanan-- telah ditangkap di Arab Saudi sehubungan dengan terbunuhnya Khashoggi.
Pekan lalu, para jaksa Turki mengumumkan temuan awal yang mengatakan Khashoggi dicekik hingga tewas dalam pembunuhan yang sudah direncanakan segera setelah ia memasuki Konsulat Arab Saudi.
Kantor Jaksa Penuntut Umum Istanbul mengatakan jenazah Khashoggi dibuang setelah dimutilasi.
Pemerintah Arab Saudi sejauh ini menyatakan tidak mengetahui keberadaan jasad Khashoggi.
Di dalam satu wawancara dengan media Europe 1 pada Selasa (6/11), Macron menyerukan pembentukan militer Eropa.
"Kami takkan melindungi Eropa kecuali kami memutuskan untuk memiliki militer nyata Eropa," kata Macron.
Sementara itu, Trump mengatakan negaranya akan terus mendukung Eropa dalam bidang pertahanan, tapi pemerintah Eropa perlu memberi sumbangan untuk memikul beban secara adil.
Pada Sabtu pagi, Trump mengatakan di Twitter, "Presiden Prancis Macron baru saja menyarankan Eropa membuat militernya sendiri guna melindungi diri dari AS, China dan Rusia."
"Sangat menghina, tapi barangkali Eropa pertama mesti membayar bebannya yang adil di NATO, yang disubsidi AS dengan sangat besar!" tambah presiden AS tersebut.
Menurut media Prancis, setelah pertemuan itu, Macron dan Trump mengatakan Pemerintah Arab Saudi perlu berbagi lebih banyak informasi berkaitan dengan terbunuhnya wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Kedua pemimpin tersebut mengatakan kasus pembunuhan tersebut mengakibatkan meningkatnya ketidak-stabilan di Timur Tengah, demikian laporan media lokal.
Khashoggi, warga negara Arab Saudi dan kolumnis buat The Washington Post, terbunuh pada 2 Oktober di dalam Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Setelah beberapa pekan membantah terlibat, Kerajaan itu mengakui Khashoggi telah terbunuh di dalam Konsulat Arab Saudi tapi menyatakan keluarga kerajaan sebelumnya tidak mengetahui rencana untuk membunuh dia.
Sejauh ini, 18 orang --termasuk perwira keamanan-- telah ditangkap di Arab Saudi sehubungan dengan terbunuhnya Khashoggi.
Pekan lalu, para jaksa Turki mengumumkan temuan awal yang mengatakan Khashoggi dicekik hingga tewas dalam pembunuhan yang sudah direncanakan segera setelah ia memasuki Konsulat Arab Saudi.
Kantor Jaksa Penuntut Umum Istanbul mengatakan jenazah Khashoggi dibuang setelah dimutilasi.
Pemerintah Arab Saudi sejauh ini menyatakan tidak mengetahui keberadaan jasad Khashoggi.