Ada cerita mistis dilokasi Tugu pahlawan Palembang

id tugu pahlawan,mistis,perang 5 hari 5 malam,perjuangan rakyat

Ada cerita mistis dilokasi Tugu pahlawan Palembang

Monumen perjuangan pahlawan yakni tugu perang 5 hari 5 malam Palembang (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Salah satu monumen perjuangan pahlawan yakni tugu perang 5 hari 5 malam Palembang ini dikenal mistis oleh warga. 

Tugu 5 hari 5 malam yang berada tepat di sisi kiri kantor Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gandus ini memang tidak banyak orang tahu karena lokasinya lebih kurang 6 kilometer dari pusat kota, diakui kalah tenar dari Tugu 5 hari 5 malam di sisi Jembatan Ampera. 

Namun siapa sangka Tugu tersebut menyimpan sejarah kental perjuangan pahlawan saat berusaha mengusir koloni Belanda dari tanah Gandus, sisa-sisa peninggalan Belanda pun masih bisa dilihat sampai sekarang. 

"Rumah-rumah tua disini sudah ada sebelum Indonesia merdeka, orangtua saya sudah tinggal disini bersama kumpulan orang Belanda, kalau menurut warga disini tugu itu dibangun tahun 1967," kata salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari tugu, Sundari kepada Antara News Sumsel, Sabtu. 

Untuk mencapai tugu tersebut, bisa menempuh perjalanan menggunakan kendaraan roda dua atau empat dari pusat Kota Palembang ke arah Museum Purbakala Palembang kira-kira 20 menit sampai di Jalan Sakhyakirti, di depan Kantor Lurah Karanganyar terdapat jembatan cukup lebar dan disisi jembatan itulah tugu berdiri kokoh. 

Tugu setinggi 6 meter tersebut menggambarkan patung sosok komandan tentara yang berdiri menempatkan kedua tangannya di pundak seorang prajurit lengkap dengan pakaian militer

Di bawahnya terdapat relief perjuangan para tentara dan rakyat saat menaklukan belanda serta daftar 76 prajurit kompi 1 BN Pertempuran XI GM yang bergerilya di daerah Muba liot Lahat dan OKU pada aksi militer Belanda ke II tahun 1949 yang dipimpin Lettu MA Murrod. 

Sundari menjelaskan awalnya tugu 5 hari 5 malam di dekat rumahnya tersebut berwarna hitam,  karena sempat tidak terawat beberapa tahun sempat diselimuti lumut hingga berwarna hijau bahkan penuh coretan vandalisme, namun sekarang kondisinya sudah cukup baik setelah dirawat rutin oleh TNI. 

Selain kental akan sejarah, tugu tersebut ternyata mengandung cerita mistis, karena di sekitar tugu sempat menjadi kuburan orang-orang Belanda zaman dulu. 

"Dulu disitu (menunjuk tanah berumput di sebelah tugu) kuburan orang belanda semua, tapi beberapa sudah dipindahkan karena ada pelebaran sungai dari pemerintah, malah dulu ada rumah-rumah Belanda yang ikut dirobohkan akibat terlalu lama kosong, disini juga pernah jadi tempat pembantaian orang-orang Belanda," tutur Sundari. 

Ia mengaku sering mendengar cerita-cerita mistis dari orantua atau warga sekitar, seperti melihat sendiri sosok-sosok aneh atau suara-suara asing, tak jarang ia merasa ketakutan saat keluar rumah pada malam hari, karena lokasi pembantaian tidak jauh dari rumahnya. 

Sementara Sejarawan Kota Palembang Kemas AR Panjimengatakan tugu tersebut simbol pertahanan rakyat front wilayah Gandus dalam perlawanan serentak mempertahankan kemerdekaan dari tangan Belanda. 

"Tugu dibuat agar generasi penerus bangsa dapat mewarisi perjuangan para pahlawan-pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan RI di Palembang meski nyawa taruhannya," tutur Kemas AR Panji. 

Sebagai pengamat sejarah ia berharap tugu tersebut jangan tidak hanya sebagai pajangan, mengingat fungsinya dijadikan pengingat sejarah perjuangan rakyat Palembang, khususnya wilayah Gandus.