Kota Palembang tetapkan batas akhir perekaman KTP-e 31 Desember

id KTP elektronik,Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,perekaman ktp elektronik,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang,Edwin

Kota Palembang tetapkan batas akhir perekaman KTP-e  31 Desember

Warga melakukan perekaman data E-KTP di Kantor Kecamatan. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang mengingatkan warganya yang belum merekam data KTP elektronik (KTP-e) agar segera menuntaskan proses tersebut karena Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan batas akhir pada 31 Desember 2018.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palembang Edwin di Palembang, Selasa, mengatakan, Pemkot tak henti-hentinya mengingatkan karena jika melewati batas tanggal yang ditetapkan maka data warga tersebut akan di nonaktifkan.

"Ini berdasarkan surat edaran dari Kemendagri. Untuk itu, kami imbau warga segera melakukan perekaman jika tidak data kependudukan akan dinonaktifkan," kata dia.

Kebijakan ini tidak berlaku bagi warga yang akan memasuki usia 17 tahun, karena berdasarkan aturan kependudukan disebutkan bahwa warga berusia 17 tahun harus memiliki tanda pengenal KTP.

"Kalau sudah dinonaktifkan data kependudukannya maka nanti akan sulit sendiri, karena data tidak dapat langsung diaktifikan, kata dia.

Pemerintah menerapkan aturan ini untuk merapikan data kependudukan di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah juga telah melonggarkan aturan yakni jika tidak bisa merekam data di kantor camat tempat berdomisili maka dilakukan di kantor camat lainnya.

"Tinggal bawa kartu keluarga, maka warga bisa merekam di kantor camat mana saja," ujar dia.

Kota Palembang dengan jumlah penduduk 1.602.071 jiwa (data BPS Kota Palembang 2016) mengejar target perekaman KTP Elektronik khususnya ke kalangan warga yang masuk kategori pemilih pemula karena pada 2019 bakal ada Pemilihan Presiden dan Calon Anggota Legislatif.

Sementara ini, tercatat 33.000 pemilih pemula yang belum memiliki KTP elektronik dari total 66 ribu orang.