KNKT: Pesawat Lion Air JT 610 tidak pecah di udara

id lion air,jt 610,black box,kotak hitam

KNKT: Pesawat Lion Air JT 610 tidak pecah di udara

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi (kedua kiri) didampingi Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono (kiri) memeriksa turbin pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11/2018). Tim SAR gabungan menyerahkan turbin, roda dan sejumlah barang-barang temuan dari jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 kepada KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/EM)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Ketua Komite Naisonal Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, pekan lalu tidak pecah di udara. 

Soerjanto dalam penjelasannya saat konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan hal itu dikarenakan serpihan-serpihan yang ditemukan terlampau kecil. "Jadi, pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air. Pesawat tidak pecah di udara. Jika pesawat pecah di udara, maka serpihan sangat lebar dan ini kami tegaskan saat menyentuh air dalam keadaan utuh," katanya. 

Karena serpihan-serpihan yang ditemukan kecil, Ia menjelaskan bahwa pesawat saat menyentuh air dalam kecepatan yang sangat tinggi. "Serpihannya kecil, berarti terjadi sedemikian rupa energi yg dilepas pesawat ketika jatuh itu sangat luar biasa," katanya. 

Serpihan itu pun tersebar di jarak yang cukup jauh dari jarak prakiraan pesawat itu jatuh. Selain itu, lanjut Soerjanto, mesin saat jatuh masih dalam kondisi menyala dengan kecepatan putaran turbin yang tinggi. 

"Keadaan mesin hidup, hal ini ditandai dengan  turbin atau kompresor hidup dengan putaran cukup tinggi," katanya.
 
Dia menambahman kondisi mesin pesawat yang masih utuh. "Mesin tidak ada masalah. Bagian-bagian dari mesin dalam kondisi hidup dengan RPM cukup tinggi ini, kita mengatakan tanda mesin kecepatan cukup tinggi saat jatuh di air," katanya.