Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah di Palembang, Senin membenarkan, bahwa sejak satuan tugas pencegahan kebakaran hutan dan lahan dibentuk pada Februari hingga berakhir Oktober 2018 telah menyiramkan jutaan liter air menggunakan heli untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Pemadaman titik api dilakukan menggunakan helikopter yang menjatuhkan sekitar 103 juta liter air.
Dia mengatakan, areal hutan di Sumatera Selatan cukup luas sehingga kadang - kadang titik api dan kebakaran lahan sulit terjangkau melalui operasi darat, maka penyiraman dilakukan melalui udara.
Selama menjalankan tugas sejak Februari lalu, titik api terbanyak muncul di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin dan Musi Banyuasin yang areal hutannya masih cukup luas.
Selain itu di daerah tersebut banyak lahan gambut sehingga bila terjadi kebakaran sulit untuk dipadamkan, kata dia.
Sejak terbentuknya satuan tugas pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada 2018 ini Sumsel terhindar kabut asap yang tebal.
Bahkan, saat pelaksaan Asian Games Agustus lalu daerah ini terhindar kabut asap sehingga pelaksanaan pesta olahraga internasional tersebut berlangsung sukses.
Memang, lanjut dia, beberapa waktu lalu ada dua hari Palembang dilanda kabut asap yang tipis dan itu tidak terlalu berpengaruh.
Berita Terkait
Angin kencang Landa OKU Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 22:57 Wib
Dua owa siamang dievakuasi dari kandang warga, selanjutnya masuk pusat rehabilitasi BKSDA
Rabu, 27 Maret 2024 21:05 Wib
Balai Karantina Sumsel menggelar operasi patuh lalu lintas hewan
Rabu, 27 Maret 2024 19:18 Wib
11 korban longsor di Bandung Barat dinyatakan hilang
Senin, 25 Maret 2024 22:55 Wib
Benarkah lele yang disebar ke saluran air mampu cegah DBD, ini argumennya
Selasa, 26 Maret 2024 4:05 Wib
Peringati Hari Hutan Sedunia 2024 Pertamina tanam 100 pohon di Sumsel
Selasa, 26 Maret 2024 1:05 Wib