BMKG prediksi bulan Desember puncak musim hujan

id bmkg,hujan,klimatologi,cuaca,iklim

BMKG prediksi bulan Desember puncak musim hujan

hujan (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Meteorologi dan Geofisika memprediksi Puncak musim hujan di wilayah Sumatera Selatan terjadi pada Desember 2018 - Januari 2019. 

"Musim hujan di Sumsel sudah dimulai akhir Oktober dan secara normal kami prediksikan puncaknya bulan Desember sampai Januari 2019," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang Nuga Putrantijo di Palembang, Jumat. 

Menurutnya dengan dimulainya musim hujan masyarakat harus waspada terhadap angin kencang dan petir yang tiba-tiba selama enam bulan ke depan yakni akhir Oktober 2018 - pertengahan April 2019.

BMKG sendiri tidak menemukan kondisi khusus pada musim hujan periode tersebut, namun ia tetap meminta masyarakat waspada, terutama sekitar wilayah sumsel bagian barat yang memiliki curah hujan cukup tinggi. 

"Setiap peringatan dini selalu kami sampaikan ke masyarakat dan instansi terkait, kami meimbau kepada masyarakat kalau sudah terlihat awan hitam pekat lebih baik menepi saja atau tetap berada di dalam rumah," ujar Nuga. 

Sementara Komando Resort Militer (Danrem) 044/Garuda Dempo Kolonel Inf Iman Budiman mengatakan TNI sudah siap jika menghadapi kondisi-kondisi darurat selama musim hujan seperti banjir atau longsor. 

"Harus siap, kalau TNI dan Polri arahanya ke kotigenai markas besar masing-masing, sewaktu-waktu jika ada kondisi darurat kami bisa langsung menempel dengan pemerintah daerah dalam satu operasi, seperti karhutlah kemarin," ujar Kolonel Inf Iman Budiman. 

Namun militer pada dasarnya adalah kekuatan tambahan, operasi tanggap darurat utamanya ditangani pemerintah provinsi, kabupaten/kota sampai perangkat desa. 

"Ketentuanya tertuang dalam peraturan Panglima TNI ya, batas kekuatan yang diterjunkan itu TNI 1 batalyon, kalau polisi 1 kompi, jumlah kekuatan menyesuaikan kebutuhan, yang jelas unit-unit TNI sudah siap, termasuk bila ada rencana-rencana kontigensi lagi," tambah Kolonel Inf Iman Budiman.