Luas lahan pertanian Kabupaten OKI menurun

id lahan pertanian,Kabupaten OKI,Badan Pusat Statistik,Iskandar,penghasil beras,daerah penghasil beras,produksi beras Tanah Air

Luas lahan pertanian Kabupaten OKI menurun

Foto udara, kawasan lahan sawah yang siap tanam. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Kayuagung (ANTARA News Sumsel) - Luas lahan pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, berkurang 53.835 hektare berdasarkan hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan metode terbaru.

Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir Iskandar di Kayuagung, Rabu, mengatakan penurunan luas baku lahan pertanian ini bukan saja terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, tapi juga di seluruh daerah penghasil beras.

"Justru dengan ada data terbaru bahwa telah berkurang luas lahan pertanian, membuat kami semakin fokus untuk berupaya meningkatkan produksi padi di Ogan Komering Ilir," kata dia.

Ia mengatakan pihaknya mendukung perhitungan luasan lahan pertanian dengan metode terbaru tersebut, karena sejatinya untuk mendorong agar produksi beras Tanah Air meningkat.

Berdasarkan metode tersebut diketahui luas lahan pertanian di Ogan Komering Ilir berkurang seluas 53.835 hektare atau terjadi alih fungsi lahan pertanian seluas 58.641 hektare atau mencapai 52,14 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI Syarifudin mengatakan jika mengacu perhitungan BPS pada tahun 2013 maka luas lahan pertanian di Kabupaten OKI mencapai 112.476 hektare.

Namun perhitungan baru tersebut patut dicermati karena berdasarkan penghitungan terbaru di Kecamatan Lempuing Jaya hanya memiliki luas lahan pertanian 3 hektare sementara data di lapangan menunjukkan seluas 11,412 hektare.

Bahkan di Kecamatan Lempuing Jaya terdapat pengalihan lahan karet ke sawah seluas 101,2 hektare yang akan mulai tanam periode Oktober-Maret tahun ini.

"Artinya ada perbedaan angka signifikan yang mungkin karena perebedaan metode ukur dari metode lama (eye estimate) ke metode yang baru dengan kerangka sampel area (KSA). Intinya, begini saja, kami fokus pada peningkatan produksi dan kesejahteraan petani," kata dia. ?? Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Badan Pusat Statistik (BPS) mengkaji ulang data produksi beras sehingga BPS bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Badan Informasi dan Geospasial (BIG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) merumuskan metodologi baru pendataan produksi beras sejak 2015.

Hasilnya, melalui metode KSA BPS mendapatkan data bahwa luas lahan baku sawah saat ini mencapai 7.105.145 hektare. Angka itu turun dibanding data luas lahan baku sawah sebelumnya pada 2013 seluas 7.750.999 hektare.