Jejak Indonesia bersama organisasi belanda budidayakan lele

id Lembaga Lingkungan Hidup,Jejak Bumi Indonesia,PUM Netherlands,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang

Jejak Indonesia bersama organisasi belanda budidayakan lele

Pendiri LLH Jejak Bumi Indonesia Kabupaten OKU, Hendra Setyawan. (ANTARA News Sumsel/Edo Purmana/Ang/18)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Lembaga Lingkungan Hidup Jejak Bumi Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan bersama PUM Netherlands organiasasi dari Negera Belanda ini akan menjalin kerjasama untuk membudidayakan peternakan ikan lele organik guna dikembangkan di wilayah setempat.

"Bernard Gildemacher dari PUM Netherlands ini rencannya akan datang ke Kabupaten Ogan Komering Ulu pada 4 November 2018 selama 10 hari," kata Pendiri Lembaga Lingkungan Hidup (LLH) Jejak Bumi Indonesia wilayah Ogan Komering Ulu (OKU), Hendra Setyawan di Baturaja, Minggu.

Dia menjelasakan, kedatangan organisasi konsultan dan pemberdayaan kelompok masyarakat di Belanda ini ke Kabupaten OKU guna menjalin kerja sama dengan LLH Jejak Bumi Indonesia wilayah setempat untuk membudidayakan ikan lele.

Organisasi asal negeri kincir angin tersebut juga untuk membahas bersama terkait cara yang tepat dalam pengelolaan budidaya ikan lele.

Selanjutnya juga akan dijelaskan bagaimana pasaran penjualan lele hasil panen sekaligus untuk memberikan solusi dari kendala apa saja yang dihadapi oleh pembudidaya ikan, baik itu mengenai pakan, penyakit dan lain sebaginya.

"LLH Jejak Bumi Indonesia bersama PUM Netherlands ini sangat serius dalam melaksanakan program budidaya lele organik untuk pemberdayaan masyarakat khususnya di Kabupaten OKU," katanya.

Dia berharap, kegiatan ini akan menjadi motivasi bagi pembudidaya lele yang ada di Kabupaten OKU dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah setempat.

Selain budidaya lele organik, kata dia, kerja sama tersebut juga akan dilaksanakan program konservasi lainnya yaitu Hasil Hutan Bukan Kayu, Jahe Organik dan Madu.

"Untuk program Hasil Hutan Bukan Kayu ini mereka akan datang ke OKU pada 3 Desember 2018. Sedangkan Jahe Organik dan Madu di Januari 2019 dengan mendatangkan tim ahli dari Negara Belanda," ujar dia.