Kapolda pastikan motif sekeluarga tewas bunuh diri

id kapolda,kapolda sumsel,bunuh diri sekeluarga,bunuh diri,pembunuhan,tewas sekeluarga

Kapolda pastikan motif sekeluarga tewas bunuh diri

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/I016/18)

....Sedangkan kamera pemantau (CCTV) kemungkinan sengaja di matikan sekitar pukul 02.30 WIB, artinya penembakan memang seperti sudah dipersiapkan Fransiscus....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memastikan motif tewasnya satu keluarga di Palembang murni pembunuhan dan bunuh diri.

"Dari hasil uji laboratorium forensik,  Fransiscus (suami) terlebih dahulu menembak istri dan anak-anaknya, baru dia sendiri yang bunuh diri," kata Kapolda saat ditemui di Mapolda Sumatera Selatan, Kamis.

Menurut dia, uji labfor memastikan jenis senjata api yang digunakan menembak adalah jenis rakitan karena petugas labfor menemukan sisa gun shoot residu di bagian tangan Fransiscus Xaverius. Pihaknya menyimpulkan Fransiscus yang menembak istri, anak kemudian dirinya sendiri.

Senjata api dipastikan jenis rakitan karena laras tidak memiliki alur dan proyektil yang menembus kepala keempat korban berasal dari laras tersebut, fakta ini menguatkan penyelidikan ilmiah jika kasus tersebut murni bunuh diri.

Dia menjelaskan, kepastian bunuh diri juga melihat hasil pendalaman tipe tulisan kertas perpisahan yang ditemukan saat olah TKP dengan buku catatan milik Fransiscus, hasilnya sangat mirip.

"Sedangkan kamera pemantau (CCTV) kemungkinan sengaja di matikan sekitar pukul 02.30 WIB, artinya penembakan memang seperti sudah dipersiapkan Fransiscus, apalagi ada pernyataan dari pembantu, sopir dan karyawannya mengatakan jika mereka sempat diberi hadiah seolah-olah 'perpisahan' sebelum malam peristiwa penembakan, itu menguatkan kalau ini sudah disiapkan," ujar Kapolda.
Peti jenazah para korban dikeluarkan dari Instalasi Laboratorium Forensik RS Bhayangkara Palembang untuk dibawa ke RS Charitas Palembang, Kamis (25/10). (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/I016/18)

Mengenai latar belakang cek-cok rumah tangga yang menyebabkan persitiwa tersebut, Kapolda mengungkapkan ada tanda-tandanya berdasarkan pemeriksaan HP Fransiscus dan istrinya, tetapi pihaknya tidak bisa memastikan kebenarannya.

"Bagaimana dengan suara tembakan?.  Jadi memang senjata revolver itu suaranya tidak kuat-kuat banget, lalu tidur orang di dalam rumah pada saat kejadian mungkin nyenyak juga, jadi pembantu dan tetangga pun tidak mendengar suara tembakan, petugas labfor tidak menemukan penggunaan bantal atau peredam lain oleh Fransiscus," tambah Kapolda.

Sementara saat ini keempat peti jenazah yakni Fransiscus Xaverius  (45), Margaret Yentin (43), Rafael Fransiscus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11) sudah dibawa ke Rumah Sakit Charitas Palembang Kamis sore untuk disemayamkan.

Sebelumnya diberitakan 4 orang yang masih satu keluarga ditemukan tewas bersimbah darah dalam sebuah rumah dua lantai di Jalan Villa  Kebon Sirih RT 05 RW 05 Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni.

Pertama kali ditemukan oleh pembantu rumah tersebut Rabu (24/10) sekitar pukul 06.00 WIB di kamar berbeda, peristiwa tewasnya sekeluarga inipun menjadi heboh di media sosial. (AZ/I016)