BPBD maksimalkan operasi udara pantau daerah rawan kebakran lahan

id helikopter,bpbd sumsel,kebakaran lahan,kebakaran hutan,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel

BPBD maksimalkan operasi udara pantau daerah rawan kebakran lahan

Helikopter MI-8 EY225 melakukan pemadaman kebakaran lahan dari udara (water bombing) di Desa Rambutan, Indralaya Utara, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/dol/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan berupaya memaksimalkan operasi udara untuk melakukan pemantauan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di musim peralihan kemarau ke musim hujan.

"Operasi udara memanfaatkan enam unit helikopter perlu dimaksimalkan untuk memastikan tidak ada lagi kebakaran hutan dan lahan yang berpotensi menyebabkan bencana kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan serta aktivitas masyarakat,"?kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah, di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan, petugas gabungan BPBD, TNI/Polri, dan Manggala Agni yang tergantung dalam satuan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan/lahan Sumatera Selatan tetap siaga hingga akhir Oktober 2018 meskipun akhir-akhir ini mulai sering turun hujan.


"Satgas kebakaran hutan dan lahan hingga akhir bulan ini masih tetap siaga sehingga masalah asap yang dapat mengganggu kesehatan serta aktivitas masyarakat bisa dicegah," ujarnya.

Menurut dia, melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah Sumsel dilakukan operasi darat dan udara.

Kegiatan operasi darat, dilakukan terutama di 55 desa dalam wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan Banyuasin yang tergolong sangat rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Khusus daerah rawan kebakaran hutan dan lahan yang sulit dijangkau, petugas yang melakukan operasi darat berkoordinasi dengan petugas operasi udara membantu pemantauan dan pemadaman api jika terjadi kebakaran.

Operasi udara?dengan menurunkan enam unit helikopter jenis MI 17, MI 8, dan Bolkow membantu pemadaman dengan melakukan pengeboman air pada titip api yang sulit dijangkau oleh tim operasi darat dan membasahi lahan di sekitar lokasi kebakaran hutan dan lahan sebagai tindakan pencegahan meluasnya kebakaran.

Melalui upaya tersebut, hingga penghujung Oktober 2018 kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel bisa dikendalikan serta ?bencana kabut asap pada musim kemarau tahun ini dapat dihindari, kata Iriansyah.